Menu

Tips Anti-Baper Menurut Psikolog Tara de Thouars, Catat Ya Beauty!

02 Desember 2021 16:30 WIB

Psikolog Klinis, Tara de Thouars, (Instagram/@tara_dethouars)

HerStory, Jakarta —

Beauty, pernah gak kamu terbawa perasaan alias baper dengen sikap seseorang? Kira-kira kenapa ya kita bisa ngalamin baper

Menurut Psikolog Klinis, Tara de Thouars, baper itu lumrah terjadi, terlebih jika kamu sedang di fase remaja. Dan pada dasarnya, kata dia, manusia itu memang senang mendapat perhatian dari orang lain.

Lantas, apa dong yang bisa dilakukan agar kita bisa anti-baper?

Dikatakan Tara, tips anti-baper yang pertama adalah kita harus bisa menyadari bahwa setiap orang itu unik dan spesial. Apapun penampilannya, apapun bentuk tubuhnya, warna kulitnya, kemampuan, kepribadiannya, semua orang itu unik dan spesial. Jadi, kita harus berhenti membandingkan diri dengan orang lain.

“Karena semakin kita membandingkan gitu terus, maka kita akan melihat diri kita ini selalu kurang bahwa banget. Mungkin dengan kita membandingkan dengan orang lain merasa lebih baik, nggak mungkin. Bisanya kita akan merasa lebih kurang ya,” tutur Tara, saat sesi press conference & launch ‘Hers Protex Cinnamoroll; secara virtual, sebagaimana dipantau HerStory, Kamis (2/2/21).

Tips selanjutnya adalah fokus pada purpose diri. Apapun itu, kata Tara, kita harus fokus pada tujuan hidup sendiri.

“Jadi kita harus fokus pada tujuan kita. Misalnya saya suka apa? Passion saya apa? Saya pengen jadi apa? Fokus di situ. Mau orang lain punya kesukaan apa, mau mau mencapai apa ya, itu terserah urusan mereka, tapi kita fokus pada purpose diri sendiri,” beber Tara.

Yang ketiga, kata Tara, kita harus menyadari bahwa setiap orang punya kelebihan dan aspek positif yang dimiliki. Walaupun punya kekurangan, tapi kita juga pasti punya kelebihan.

“Justru tugas kita adalah untuk menemukan kelebihannya dan memanfaatkan sebisa mungkin bisa menemukan sendiri purpose diri yang optimal,” ujarnya.

Tips keempat, sambung Tara, kita harus bisa bersosial media dengan positif. Dalam hal ini coba untuk membatasi diri.

“Jadi kalau misalnya pada saat lagi mainan sosmed tiba-tiba jadi baper, kok jadi gak enak ya, kok aku merasa buruk, berarti harus mulai membatasi diri. Boleh atur waktu atau misalnya boleh untuk blocking temen-temen yang dirasa malah bikin lebih baper misalnya, atau coba untuk tidak berkomunikasi dengan negatif pada saat sosial media, atau bahkan enggak usahmembalas komentar-komentar negative dari temen-temen,” imbuhnya.

Dan yang terakhir, kata Tara, adalah menjaga mood positif dengan membuat pilihan yang bisa memberikan perasaan nyaman dan bahagia.

“Dalam hal ini boleh mencoba untuk berpikir positif. Atau kalau mood-nya lagi gak enak, lagi baper banget, lagi bete banget, boleh cari cara-cara yang mungkin bisa membuat diri lebih nyaman, misalnya melakukan me time. Entah nonton TV, dengerin music, atau bahkan sesimple misalnya lagi menstruasi nih buat perempuan, itu bisa ngelakuin apa ya supaya lebih enak nih. Kan kalau lagi mens biasanya mood-nya jadi lebih swing ya, jadi lebih baper. Bahkan sekedar dengan memilih pembalut untuk melakukan aktivitas yang membuat bahagia itu pun sudah bisa membentuk mood yang lebih positif,” pungkas Tara.

Artikel Pilihan