Ilustrasi wanita yang bekerja. (Unsplash/Thought Catalog)
Dalam sebuah hubungan pasti ada saja yang namanya masalah dan konflik yang datang. Salah satunya masalah pekerjaan, masalah ini bila berlarut-larut terjadi tentu bisa memicu renggangnya hubungan dengan pasangan.
Nah, sebelum hal itu terjadi, ada baiknya kamu mengetahui tanda-tanda pekerjaan bisa memicu keretakan hubunganmu.
Sebagai karyawan yang juga memiliki pasangan, kamu harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dan hubungan. Jika gak, nantinya dapat menyebabkan masalah yang mungkin saja membuat hubunganmu retak.
Situasi ini berlaku bagi kamu yang menghabiskan waktu penuh untuk bekerja, bahkan di akhir pekan atau liburan. Jika pekerjaan mengharuskanmu selalu memprioritaskannya, lebih baik menahan diri untuk tidak menjalani hubungan asmara.
Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus serta berkonsentrasi pada pekerjaan dan pencapaian lainnya di bidang karier. Sementara ia dapat merasa lebih tenang tanpa perlu cemas atau khawatir.
Boleh saja membahas suka duka bekerja di tempatmu sekarang kepada pasangan. Dengan catatan jangan terlalu sering, apalagi sampai gak membiarkannya berbicara atau membagikan ceritanya.
Percayalah bahwa hal tersebut tentu dapat memicu rasa bosan dan kesal, bahkan merusak hubungan yang semula harmonis. Pasangan juga akan menganggapmu egois, dimana hanya senang serta peduli dengan pekerjaan pribadi saja.
Memang benar bahwa dalam hubungan perlu saling membantu, namun bukan berarti pasangan harus ikut menyelesaikan masalah pekerjaanmu. Terlebih pada bidang yang tidak ia kuasai, tentu pengerjaannya akan semakin lama.
Membawanya dalam masalah pekerjaan pribadi tentu dapat merusak hubungan yang selama ini dijalani. Apalagi jika kamu meminta bantuannya secara paksa, dimana ia pasti merasa tertekan dan menjadi tidak nyaman.
Gak sedikit orang yang lebih memprioritaskan teman-teman kerja saat mereka mengajaknya pergi. Alasannya sendiri karena merasa "nggak enakan" atau urang sopan jika menolak, terlebih jika itu adalah senior.
Ia bahkan rela membatalkan janji dengan pasangan untuk menemani rekan-rekan kerjanya tersebut. Situasi seperti ini tentu dapat merusak hubungan.
Hubungan yang baik dan harmonis memang memerlukan sikap saling mengerti satu sama lain. Namun, jika pasangan sudah sering ditinggalkan karena kamu terlalu sibuk bekerja, wajar baginya untuk banyak tanya atau merasa bosan.
Bukan dibicarakan secara baik-baik, kamu justru menuduh pasangan gak mengerti kesibukanmu. Kesabarannya selama menunggu kabar darimu seolah gak bernilai dan situasi seperti ini tentu membuatnya kecewa, serta dapat memicu kerusakan hubungan.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.