Menu

Waspada! Sering Berkeringat Ternyata Jadi Gejala Penyakit Kronis Ini

14 Januari 2022 11:00 WIB

Ilustrasi wanita sedang berkeringat (Unsplash/Hans Reniers)

HerStory, Bandung —

Keringat sering diidentikan bahwa tubuh sehat. Namun, seberapa banyak keringat yang kamu hasilkan juga ternyata bisa menjadi gejala sebuah penyakit. Salah satunya gejala penyakit parkinson.

Yuk, simak penjelasan berikut dilansir dari Suara.com, Jumat (14/1/2022)

Banyak Keringat Gejala Penyakit Parkinson?

Parkinson merupakan penyakit yang disebabkan oleh hilangnya sel-sel saraf di otak. Penyakit ini memang tidak menyebabkan kematian secara langsung, tetapi bisa membuat orang rentan terhadap infeksi yang mengancam jiwa.

Meskipun tidak ada obatnya, perawatan kesehatan yang tersedia bisa mengurangi gejala dan mempertahankan kualitas hidup. Gejala penyakit Parkinson pun cukup bervariasi antar pasien dan terkadang penyakit ini cukup sulit dideteksi oleh tenaga medis.

Karena itu, pasien perlu mengunjungisi spesialis gangguan gerakan jika kamu merasa menderita penyakit Parkinson. Sebab, gejala Parkinson sangat sulit terdeteksi dan cenderung terabaikan.

Beberapa orang mungkin hanya mengalami gejala ringan dan ada pasien lainnya yang mungkin mengalami gejala lebih parah hingga mengganggu aktivitasnya.

Ada pula pasien Parkinson yang mengalami gejala berupa berkeringat. Gejala ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. Berikut adalah gejala Parkinson, diantaranya:

1. Parkinson dapat menyebabkan masalah pada bagian sistem saraf yang mengontrol keringat

Parkinson's UK menunjukkan bahwa penyakit ini dapat menyebabkan keringat berlebih (hiperhidrosis), yang cenderung terjadi jika efek obat Parkinson hilang.

Karena beberapa orang dengan Parkinson mungkin memiliki indra penciuman yang berkurang, mereka mungkin tidak menyadari bau badannya sendiri.

2. Orang dengan Parkinson juga dapat menghasilkan lebih banyak sebum

Orang dengan Parkinson dapat menghasilkan sebum lebih banyak atau zat berminyak yang melindungi dan menjaga kulit tetap kenyal dari biasanya.

Kondisi ini dapat menyebabkan kulit menjadi berminyak dan berkilau, terutama pada wajah dan kulit kepala. Sebum yang berlebihan bisa menyebabkan dermatitis seboroik, sehingga kondisi ini sangat umum terjadi pada penderita Parkinson.

Dermatitis seboroik bisa berdampak pada kulit kepala, wajah, telinga, dada, lipatan dan lipatan kulit yang meninggalkan bercak merah, bersisik, ruam, peradangan, kemerahan, dan kepekaan. Tetapi, ada juga beberapa pasien Parkinson mungkin tidak cukup berkeringat di beberapa bagian atau seluruh tubuh.

Kondisi ini disebabkan oleh hipohidrosis dan cenderung merupakan efek samping dari jenis obat Parkinson yang disebut antikolinergik. Tidak cukup berkeringat dapat menyebabkan kepanasan dan membahayakan hidup. Untuk itu, baiknya kamu segera konsultasikan ke dokter ya!

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan