Menu

4 Cara Menidurkan Bayi yang Sebaiknya Dihindari, Jangan Main Gendong Aja!

19 Januari 2022 16:50 WIB

Ilustrasi bayi sedang tertidur. (Unsplash/Nyana Stoica)

HerStory, Bekasi —

Tidur sangat penting untuk semua kelompok umur, baik itu bayi, anak-anak atau orang dewasa. Polanya bervariasi tetapi kebutuhan tetap sama.

Penelitian menunjukkan bahwa  ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap bangunnya Si Kecil setiap malam. Alasan ini bisa bersifat fisik, seperti popok basah, ruangan yang panas, perubahan lingkungan terdekat, atau timbulnya penyakit.

Apa pun alasannya, tangisan Si Kecil akan selalu membuat Moms bergegas untuk memeriksanya di malam hari. Pada saat menangis, Moms pasti melakukan apa saja untuk membuat Si kecil kembali terlelap.

Namun, banyak ahli menemukan cara menidurkan anak yang terbukti dapat merugikan dalam jangka panjang untuk perkembangan bayi. Berikut uraiannya.

Langsung mengendong

Ini adalah naluri keibuan yang indah. Namun, jika Moms mengangkat bayi begitu mulai menangis, dia terkadang cenderung mengadopsi ini sebagai kebiasaan.

Artinya, dia ingin dihibur seperti ini setiap kali menangis. Meskipun Moms mungkin siap untuk melakukannya malam demi malam, hal itu dapat menunda kemampuan Si Kecil  untuk menenangkan diri.

Plus, apa yang terjadi jika Bunda sedang sakit dan tidak dapat menggendongnya? Oleh sebab itu, beri waktu kepada Si Kecil waktu untuk menenangkan diri sebelum Moms berencana untuk menggendongnya dan menghiburnya.

Mengayun 

Praktik yang sangat konvensional adalah mengayunkan bayi untuk membantunya tertidur. Goyangan atau segala jenis gerakan berirama bertindak sebagai bantuan tidur alami karena beresonansi dengan berada di dalam rahim ibu.

Jadi, mengayunkan bayi mungkin tampak seperti cara paling efektif untuk membuat bayi tertidur. Namun, dalam jangka panjang, praktik ini sangat tidak disarankan sebagai trik harian!

Gerakan goyang dapat menyebabkan sesuatu yang dikenal sebagai 'asosiasi tidur' di antara bayi, yang pada dasarnya menyiratkan bahwa bayi akan bergantung pada kebiasaan khusus ini untuk kembali tidur.

Dia akan ketagihan dan mungkin tidak bisa tidur tanpanya. Dia bahkan mungkin terus bangun ketika tubuhnya merasakan bahwa goyangannya telah berhenti.

Dan itu tentu bukan sesuatu yang Moms inginkan untuk masa depan! 

Yang terbaik adalah mengayunnya hanya sesekali, dan untuk jangka waktu yang lebih pendek. Coba dan gunakan taktik lain seperti lagu pengantar tidur atau pencahayaan redup untuk menginduksi tidur.

Mengajak jalan-jalan

Terkadang, ketika bayi bangun di malam hari, mengangkatnya dari tempat tidurnya dan memasukkannya ke dalam kereta dorong bisa menjadi cara yang efektif. 

Namun, ini sekali lagi adalah cara yang diinduksi gerakan untuk membuat bayi tertidur. Ini tidak konsisten dan berulang kali akan menyebabkan putusnya siklus tidur Si Kecil.

Segera setelah gerakan berhenti, kemungkinan mereka bangun!

Cobalah dan hindari mengandalkan teknik berbasis gerakan setiap hari. Sebagai gantinya, Moms dapat membiarkan Si Kecil tidur di lengan Moms di malam hari.

Memberi makan

Bayi tiba-tiba bangun di malam hari, dia pasti lapar. Ini adalah kepercayaan umum banyak ibu. Dalam beberapa keadaan, bayi memang benar-benar lapar, terutama bayi baru lahir.

Tetapi untuk bayi yang lebih besar yang telah menerima makanan yang cukup, itu mungkin bukan ide yang baik. Jika Moms memberi makan bayi setiap kali Si Kecil bangun di malam hari, itu cenderung menjadi kebiasaan bahkan saat tidak perlu.

Ditambah lagi, ketika bayi disusui di malam hari, dia terkadang tidak merasa lapar di pagi hari dan itu mengarah ke lingkaran setan.

Oleh sebab itu, atur siklus makan bayi dengan ketat. Ingat, jangan menggunakannya sebagai sarana untuk membuat SI Kecil tidur.

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan