Menu

Beauty Wajib Tahu, Begini Tips Merawat Skin Barrier Biar Wajah Mulus dan Glowing Terus!

08 Februari 2022 19:54 WIB

Ilustrasi wanita yang skin barriernya terganggu (Pinterest/Edited by Herstory)

HerStory, Bogor —

Beauty, apakah kamu mendengar tentang skin barrier? Tahukah kamu bahwa kondisi skin barrier yang rusak dapat menjadi sumber masalah lainnya untuk kulit?

Ya, istilah di dunia kecantikan ini memang sering disebut-sebut oleh beberapa ahli kecantikan. Bahkan, beberapa brand kecantikan banyak yang mengeluarkan produk untuk perawatan skin barrier. 

Nah, bagi Beauty yang masih belum tahu apa itu skin barrier, Dermatologist sekaligus Skin Expert, dr. Kardiana Dewi, Sp.KK, FINSDV, mengatakan bahwa skin barrier adalah lapisan pelindung untuk menjaga kulit kehilangan cairan, yang terdiri dari lipid dan sel. Jadi, apabila tak berfungsi secara maksimal, maka skin barrier menjadi tak optimal sehingga membuat kulit menjadi rusak. 

“Jadi, skin barrier adalah lapisan kulit yang paling atas dan terluar. Oleh karenanya sangat penting untuk dirawat. Pada prinsipnya kalau skin barrier yang masih utuh, maka kulit itu akan lebih ter-maintenance kesehatannya,” kata dr. Dewi, sapaan akrabnya, saat Virtual Press Launch ‘Marina Expert White and Glow’, sebagaimana dipantau HerStory, Selasa (8/2/2022).

Lebih lanjut, dr. Dewi menuturkan bahwa ciri-ciri seseorang memiliki skin barrier yang sehat adalah kulitnya terasa halus, tidak mudah muncul kemerahan, dan tidak mudah mengalami radang pada kulit.

Dan sebaliknya, jika seseorang memiliki skin barrier yang rusak, maka pasti akan muncul gangguan-gangguan, seperti kulit kemerahan dan gampang iritasi.

“Jadi pada prinsipnya itu untuk skin barrier kalau mulai terganggu maka kulitnya gampang merah-merah, merahnya sampai merah banget gitu kadang-kadang, terus kalau kena panas merahnya lain, terus kalau abis dibersihin merahnya tuh merah yang kelihatan merah terang, kadang-kadang ada lecet, juga terus ada sisik-sisik halus, mengelupas, terus rasanya juga perih dan lebih gampang iritasi, lebih gampang sensitif gitu,” papar dr. Dewi.

Lantas, bagaimana cara merawat skin barrier?

dr. Dewi bilang, cara merawat skin barrier terbilang mudah. Yakni, cukup dengan melakukan serangkaian rutinitas perawatan kulit.

“Perawatannya simple, cukup rutin membersihkan wajah dengan air dan sabun yang sesuai dengan jenis kulit kita. Selain itu gunakan juga pelembab yang sesuai dengan kondisi kulit. Terakhir, jangan lupa mengaplikasikan sunscreen,” imbuh dr. Dewi.

Gak cuma itu, lanjut dr. Dewi, hindari pula kebiasaan-kebiasaan yang menyebabkan skin barrier menjadi rusak. Contohnya yang sering tak disadari adalah menggunakan pembersih wajah berbentuk scrub, membersihkan wajah terlalu kesat, dan eksfoliasi yang berlebihan.

“Mungkin banyak yang gak sadar, pola-pola yang kebiasaan membersihkan wajah dengan scrub, digosok-gosok lama, justru itu akan membantu menipiskan lapisan lemak yang harusnya masih ada dan membantu melembabkan kulit kita. Jadi itu sebenarnya kurang tepat dan tentunya berdampak buruk untuk kulit,” tutur dr. Dewi.

Jika skin barrier sudah kadung rusak, kata dr. Dewi, sebenarnya kamu tak perlu khawatir, Beauty. Sebab, kulit akan melakukan regenerasi selama 21-28 hari, di mana sel-sel kulit baru akan menggantikan sel-sel kulit yang sudah mati.

“Gak usah kuatir kalaupun ada skin berrier yang rusak, karena setiap kurang lebih 21 sampai 28 hari itu akan ada evolusi, jadi kayak dia kan ada regenerasi menghasilkan selaput yang baru. Jadi nantinya akan ada pembentukan sel kulit mati, kemudian akan ada sel baru, lalu kemudian sel kulit mati dibuang. Tapi jika terjadi terus menerus, maka tentu kemampuan dia menyembukan diri akan gak kekejar sama perawatan yang dilakukan,” pungkas dr. Dewi.

Artikel Pilihan