wanita sedang tertawa. (Unsplash/Pablo Merchán Montes)
Tertawa bisa menyehatkan tertanya bukan hanya bualan semata lho. Bahkan pada ahli pun berkata demikian. Bukan hanya untuk kesehatan psikis, ternyata tertawa juga bisa menjadi terapi fisik lho.
Tetapi tahukah kamu mengapa tertawa dianggap sebagai cara paling mudah untuk mengatasi stres?
Berikut 5 manfaat tertawa yang baik untuk kesehatan tubuh:
Saat tertawa tubuh manusia mengeluarkan hormon endorpin . Hormon ini mampu menenangkan dan meningkatkan suasana hati. Tertawa juga bisa menurunkan kadar hormon kortisol dan adrenalin. Keduanya di ketahui sebagai penyebab stres.
Tertawa dapat mengurangi ketegangan otot tubuh akibat stres. Dengan tertawa, otot-otot tubuh akan lebih rileks serta merangsang sirkulasi darah di seluruh tubuh. Dengan begitu tingkat stres pun berkurang.
Stres juga dapat menyebabkan rasa sesak napas. Jika hal ini terjadi, cobalah untuk tenang dan mencari hal–hal lucu agar kamu bisa tertawa. Ketika tertawa, diharapkan terjadi peningkatan oksigen pada paru-paru sehingga dapat membantu mengurangi sesak napas dan juga stres.
Saat kamu tertawa terjadi peningkatan detak jantung dan menurunkan tekanan darah sehingga suasana hati menjadi lebih santai. Jika suasana hati cenderung membaik maka stres pun mereda.
Tertawa diyakini mampu membuat seseorang lebih bisa menerima situasi sulit dan menjadi terhubung dengan orang lain. Dengan perasaan yang lebih baik diharapkan aktivitas hidup juga menjadi lebih sehat dan mengarah pada kualitas hidup yang lebih bagus lagi tentunya.
Nah, itulah beberapa alasan mengapa tertawa baik bagi kesehatan. Tetapi kamu kamu harus bijak ya dalam mencari hal-hal lucu. Kamu bisa mendapatkan dari berbagai sumber, dan jangan pernah mentertawakan orang lain. Ingatlah bahwa kamu harus tetap punya empati.
Semoga saja dengan tertawa maka stres yang dialami dapat mereda bahkan hilang. Namun jika gejala dan gangguan tak juga berkurang, segera konsultasikan kepada ahlinya. Diagnosa dan penanganan yang tepat tetap merupakan pilihan terbaik pada kondisi lanjutan yang tak dapat disembuhkan dengan cara-cara mandiri.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.