Garam. (Pixabay/Bruno Germany)
Garam merupakan bumbu dapr untuk menambah cita rasa masakan. Pasalnya, masakan yang tanpa atau kurang garam bisa terasa hambar. Tak hanya itu, garam juga sering digunakan sebagai pengawet, Moms.
Oleh sebab itu, makanan olahan biasanya memiliki kadar garam yang lebih tinggi. Garam menganding banyak mineral yang bermanfaat untuk tubuh. Tapi, kelebihan asupan garam juga berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut ciri-ciri tubuh kelebihan konsumsi garam, meliputi:
Asupan garam berlebih membuat tubuh mengalami ketidakseimbangan hormonal. Tubuh menjadi sulit mengenali antara cairan dari air mineral dan cairan garam. Hal inilah yang dapat menimbulkan dampak, salah satunya terlihat dari bibir yang terasa kering.
Buang air kecil yang terlalu sering dapat menjadi tanda bahwa kamu mengonsumsi garam berlebihan. Kamu bisa merasakan ingin buang air kecil saat tengah malam, sehingga membuatmu terbangun.
Seringnya buang air kecil juga bisa menjadi pertanda gangguan penyakit lainnya, seperti infeksi saluran kemih, diabetes tipe-2, atau kandung kemih yang terlalu aktif.
Ketika mengonsumsi makanan tinggi garam, seperti camilan atau makanan cepat saji, maka kamu akan merasa menjadi lebih mudah haus. Pasalnya, kandungan sodium dapat mengacaukan keseimbangan cairan tubuh. Oleh karena itu, tubuh merespon agar kamu banyak minum.
Siapa sangka, konsumsi garam berlebih dapat berpengaruh terhadap kinerja organ vital otak. Berdasarkan hasil penelitian di Kanada tahun 2011 terhadap sejumlah orang dewasa yang jarang bergerak, mereka yang memperoleh asupan sodium lebih banyak berisiko lebih tinggi mengalami penurunan kognitif daripada mereka yang makan makanan dengan kandungan sodium lebih rendah.
Asupan garam yang berlebihan dapat memicu tekanan darah meningkat. Pasalnya, semakin tinggi kadar natrium yang terdapat dalam darah, maka semakin tinggi pula volume darah.
Hal inilah yang menyebabkan tekanan darah menjadi naik. Mengonsumsi garam berlebih dalam jangka panjang juga mampu meningkatkan risiko terkena hipertensi.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.