Menu

Gagal Ginjal Kronis Bikin Meringis, Kenali Sederet Gejalanya, Jangan Sampai Harus Hemodialisis

22 Maret 2022 14:13 WIB

Ilustrasi wanita sakit ginjal (Shutterstock/Edited By HerStory)

HerStory, Bogor —

Beauty, pernahkah kamu mendengar istilah penyakit gagal ginjal kronis?

Gagal ginjal kronis adalah kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap akibat kerusakan jaringan ginjal. Secara medis, gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai penurunan laju penyaringan ginjal selama 3 bulan atau lebih. 

Nah, gejala pada penderita gagal ginjal kronis stadium 1–3 biasanya tak begitu terlihat, Beauty. Biasanya, gejala gagal ginjal kronis baru terasa ketika sudah mencapai stadium 4 dan 5 akibat beratnya gangguan metabolisme tubuh.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Konsultan Ginjal Hipertensi, dr. Tities Indra, Sp.PD, KGH., mengatakan, beberapa gejala yang sering dijumpai pada pasien dengan gagal ginjal sangalah bervariasi.

“Mulai dari gejala ringan seperti lemas, mual, tak nafsu makan sampai jumlah urine berkurang, kencing berdarah, kencing berbusa, kondisi tubuh bengkak, sesak nafas, kejang sampai penurunan kesadaran,” papar dr. Tities, kepada HerStory, beberapa waktu lalu.

Dan, untuk mengetahui ginjal kita sendiri sehat atau enggak, pemeriksaan kesehatan di dokter sangat diperlukan. Namun, kata dia, ada beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk tentang kondisi kesehatan ginjal.

“Perlu diketahui bahwa ciri-ciri ginjal sehat salah satunya bisa diketahui dari urine yang jernih . Jika urine tampak jernih, tandanya tubuh kita terhidrasi dengan baik. Tercukupinya kebutuhan cairan harian tubuh berperan besar dalam membantu ginjal untuk dapat berfungsi dengan baik,” imbuh dr. Tities.

Tak hanya itu, ciri-ciri ginjal sehat lainnya adalah kemampuannya mengeluarkan jumlah urine yang cukup, sehingga tidak terjadi penumpukan cairan di tubuh yang berakibat bengkak pada tubuh.

“Jika dilihat dalam pemeriksaan Lab, tanda ginjal sehat antara lain nilai pemeriksaan urinalisa normal dan nilai laboratorium ureum dan kreatinin dari darah normal, dan apabila dilakukan pemeriksaan ultrasonografi ginjal tak dijumpai adanya kelainan pada morfologi ginjal,” lanjut dr. Tities.

dr. Tities melanjutkan, penyakit gagal ginjal apat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti diabetes melitus, hipertensi, obesitas, batu saluran kemih serta mengalami infeksi saluran kemih berulang.

“Penyakit ginjal juga bisa terjadi jika kita memiliki pola makan yang buruk, jarang minum air putih, dan suka mengkonsumsi obat-obatan yang bersifat toksik bagi ginjal,” ujarnya.

Untuk pengobatan penyakit ini sendiri, kata dr. Tities, tergantung dari penyebab kerusakan ginjalnya sendiri. Apabila kerusakan bersifat akut dan bisa segera diperbaiki sehingga fungsi ginjal kembali normal maka pengobatan hanya bersifat sementara.

“Akan tetapi, apabila kerusakan permanen sampai menyebabkan ginjal rusak total sehingga diperlukan terapi pengganti ginjal seperti hemodialisis. Hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik bersifat seumur hidup atau sampai bisa dilakukan transplantasi ginjal,” pungkas dr. Tities.

Dan, untuk mencegah penyakit ini Beauty, selain mengubah pola makan, mengadopsi gaya hidup sehat juga penting dilakukan. Seperti, selalu mengontrol diabetes melalui suntikan insulin, mengurangi makanan tinggi kolesterol, mengurangi garam, makan buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak, membatasi konsumsi alkohol, berhenti merokok, meningkatkan aktivitas fisik, dan menurunkan berat badan.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!