Menu

Hati-hati, Ini Makanan Ini Paling Buruk untuk Kesehatan Hati! Efeknya Ngeri…

04 April 2022 09:45 WIB

Ilustrasi penyakit perlemakan hati atau fatty liver (Shutterstock/Edited By HerStory)

HerStory, Bogor —

Beauty, tubuh kita bereaksi terhadap apa yang kita konsumsi; yang baik, yang buruk, dan yang meragukan. Terkadang kita tidak bisa tidak menginginkan makanan seperti keripik kentang, es krim, atau bahkan kentang goreng cepat saji.

Seenak apapun rasa makanan ini, mereka dapat berdampak negatif pada kesehatan kita — terutama hati atau liver kita. Hati rentan terhadap masalah seperti penyakit hati, dan itu bisa disebabkan oleh pola makanmu, Beauty.

Faktanya, penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah sedang dapat menggandakan produksi lemak di hati, yang pada gilirannya mengarah pada perkembangan penyakit hati berlemak dan diabetes tipe 2.

Lebih jauh lagi, menelan gula dalam jumlah sedang dapat menyebabkan perubahan dalam metabolismemu, Beauty.

Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam Journal of Hepatology menyimpulkan bahwa fruktosa (gula) dalam bentuk cair dapat mempengaruhi metabolisme hati.

Para peneliti merekrut 94 sukarelawan pria sehat, berusia 18 hingga 30 tahun, semuanya dengan indeks massa tubuh di bawah 24 kg/m2- berat sedang.

Para peneliti memilih peserta dengan berat badan tertentu untuk mengurangi kemungkinan merekrut orang-orang yang mungkin telah mengembangkan peningkatan kandungan lemak hati.

Menggunakan pelacak (zat yang dapat diikuti saat mereka bergerak melalui tubuh), para peneliti menemukan para peserta tidak mengkonsumsi lebih banyak kalori daripada yang mereka lakukan sebelum penelitian.

Namun, dilaporkan bahwa meskipun para peserta mengonsumsi jumlah kalori yang sama, menambahkan minuman manis dan mengonsumsi fruktosa berdampak pada kesehatan mereka secara keseluruhan, termasuk peningkatan produksi lemak.

"Ini masih terjadi lebih dari 12 jam setelah makan terakhir atau konsumsi gula," kata pemimpin peneliti, Dr. Philipp Gerber dari University of Zurich, dalam tinjauan studi.

The American Heart Association menyarankan orang untuk tidak mengonsumsi lebih dari 6% kalori harian mereka dari gula tambahan. Misalnya, kebanyakan wanita Amerika hanya boleh mengonsumsi 100 kalori (6 sendok teh atau kira-kira 25 gram) gula tambahan sehari, dan 150 kalori (9 sendok teh, 36 gram) untuk pria.

Sebagai perbandingan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan bahwa rata-rata orang Amerika mengonsumsi 17 sendok teh sehari, terkadang lebih. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa banyak makanan olahan yang kita konsumsi mengandung gula tambahan. Ini dapat mencakup apa saja mulai dari sereal sarapan dan keju pra-paket hingga makanan microwave dan minuman kemasan.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!