Menu

Waduh, Virus Hendra Lebih Mematikan daripada Covid-19! Begini Kata Epidemiolog...

02 Juni 2022 15:40 WIB

Ilustrasi virus Marburg. (Unsplash/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Belakangan ini, banyak penyakit yang muncul dan mengkhawatirkan masyarakat. Salah satu penyakit yang membahayakan adalah virus Hendra.

Pasalnya, Epidemiolog Universitas Airlangga (UNAIR) Lauraa Navika Yamani mengatakan bahwa virus Hendra lebih mematikan dibandingkan Covid-19.

"Fatality rate atau tingkat kematiannya lebih tinggi. Jika Covid-19 pada tingkat 3-4 persen, virus Hendra berada pada tingkat 50 persen kematian," kata Laura dikutip dari laman resmi UNAIR, Kamis (2/6/2022).

Meski lebih mematikan daripada Covid-19, virus Hendra ini masih jarang ditemukan pada manusia. Berdasarkan data tahun 1994 hingga 2013, dilaporkan tujuh kematian manusia akibat virus ini.

Virus Hendra diketahui bersumber dari kelelawar pemakan buah yang dapat meenyerang sistem pernapasan dan neurologi pada hewan dan manusia.

Laura menjelaskan, setelah ditelusuri, virus ini ternyata bersifat zoonosis, yakni bisa berpindah dari host ke host, dari hewan ke manusia.

Lebih lanjut, Laura juga mengatakan bahwa masuknya virus ini ke tubuh manusia biasanya diperantarai oleh hewan mamalia. 

"Kalau dari kelelawar langsung ke manusia biasanya sulit karena sifat host-nya berbeda. Lebih mudah masuk dari perantara sesama mamalia, dalam kasus ini kuda," terangnya.

Penularan virus Hendra dari kelelawar ke kuda menjadi hal yang wajar karena faktanya kedua hewan memiliki habitat yang sama.

"Karena sifatnya menular melalui droplet, kelelawar pemakan buah yang memiliki habitat sama dengan kuda dapat melakukan buang kotoran atau urine yang akhirnya bercampur dengan rumput yang menjadi makanan kuda, sehingga rumput yang dimaakan kuda sudah terkontaminasi dengan virus tersebut," jelas Laura.

Share Artikel:

Oleh: Tasha Rainita

Artikel Pilihan