Menu

Berkaca dari Dea Ananda, Ini Gejala dan Penyebab Pengentalan Darah saat Hamil yang Harus Diwaspadai

17 Juni 2022 13:20 WIB

Ilustrasi ibu hamil hendak traveling menggunakan pesawat (Momjuction.com/Edited By HerStory)

HerStory, Bandung —

Dea Ananda akhirnya melahirkan anak pertamanya setelah 12 tahun penantian. Namun, selama masa kehamilannya ternyata Dea Ananda sempat mengalami masalah kehamilan, yakni pengentalan darah.

Ia harus disuntik setiap harinya untuk mengatasi kondisinya. Karena kondisinya yang harus suntik itu membuat tubuh Dea Ananda mengalami biru-biru lebam, karena terlalu banyak bekas suntikan. Lalu, apa yang menyebabkan ibu hamil dapat mengalami pengentalan darah seperti yang dialami Dea Ananda? Yuk, simak penjelasan berikut, dilansir dari berbagai sumber, Jumat (17/6/2022).

Pengentalan darah adalah mekanisme perlindungan tubuh ibu hamil terhadap risiko perdarahan, misalnya ketika keguguran atau setelah melahirkan.

Karena itu, wanita yang hamil sampai 4-5 kali akan lebih berisiko mengalami pengentalan darah atau hiperkoagulasi. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko pengentalan darah, antara lain:

- Riwayat keluarga mengalami pengentalan darah

- Usia lebih dari 35 tahun

- Hamil anak kembar

- Berat badan berlebih atau obesitas

- Merokok

- Kurang olahraga

- Kondisi medis tertentu, seperti lupus dan sindrom antifosfolipid juga bisa meningkatkan risiko pengentalan darah.

Rahim yang membesar selama kehamilan bisa menekan pembuluh darah di daerah perut. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan aliran darah, terutaam pada tungkai dan memperberat pengentalan darah.

Gejala Pengentalan Darah saat Hamil

Pengentalan darah selama kehamilan biasanya baru menimbulkan keluhan setelah menyumbat pembuluh darah. Adapun beberapa gejala pengentalan darah termasuk:

- Kram pada kaki saat trimester ketiga

- Nyeri perut

- Nyeri, bengkak dan kemerahan di area yang mengalami sumbatan

- Kulit terasa hangat di sekitar area yang mengalami pengentalan darah

- Batuk, nyeri dada dan sesak napas

Jika tak diobati, pengentalan darah bisa meningkatkan risiko ibu hamil mengalami preeklamsia. Bahkan, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi berupa:

- Keguguran di awal kehamilan dan kematian janin di atas usia 14 minggu

- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin

- Gangguan plasenta

- Kelahiran prematur

- Berat badan bayi lahir rendah