Menu

Enggak Cuma Orang Dewasa, Anak Juga Bisa Kena Insomnia, Moms Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya Tanpa Obat!

11 September 2020 19:30 WIB

Ilustrasi anak sulit tidur (KidStock/Getty Images)

HerStory, Jakarta —

Moms, mungkin sering kali kamu dibuat khawatir saat si kecil mengalami sulit tidur di malam hari. Kalau si kecil sulit tidur hampir di setiap malamnya, kamu perlu berhati-hati karena kondisi ini bisa saja menandakan anak terkena gangguan tidur atau insomnia.

Insomnia merupakan gangguan tidur yang membuat penderitanya sulit tidur dan terjaga di sepanjang malam. Hal inilah yang membuatnya enggak memiliki waktu tidur yang cukup.

Moms perlu kamu tahu, waktu tidur yang dibutuhkan anak itu lebih panjang ketimbang orang dewasa. Biasanya, anak di usia 2-6 tahun membutuhkan waktu tidur 11-13 jam setiap harinya, dan 10-16 jam untuk anak dengan usia 6-10 tahun.

Menyadur dari laman Verywell Family, Jumat (11/9/2020), banyak gejala yang dialami oleh si kecil bila ia terkena insomnia. Enggak cuma cepat mengantuk di siang hari, si kecil juga akan mengalami perubahan suasana hati, cepat marah, hiperaktif, agresif, hingga daya ingatnya yang menurun.

Lalu, apa sih penyebabnya?

Salah satu alasan umum mengapa si kecil enggak cukup tidur ialah karena ia tidur terlalu larut. Hal ini sering terjadi karena orang tua awam seringkali enggak mengetahui jumlah waktu tidur yang dibutuhkan anak. 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, anak memiliki jumlah waktu tidur berbeda setiap rentan usianya. Dalam beberapa kasus, banyak pula anak yang terkena insomnia bukan karena kebiasaan tidur terlalu larut. Berikut penyebab insomnia yang umum terjadi pada anak:

  • Kebiasaan tidur yang buruk
  • Kafein
  • Apnea tidur obstruktif atau mendengkur
  • Efek samping obat-obatan, termasuk stimulan yang digunakan untuk mengobati AHDH, antidepresan, kortikosteroid, dan antikonvulsan
  • Asma
  • Eksim kulit
  • Depresi
  • Kegelisahan
  • Sindrom 'kaki gelisah'
  • Gangguan perkembangan saraf, seperti autisme, retardasi mental, dan sindrom Asperger.

Bagaimana mengatasinya?

Moms, kalau kamu udah curiga nih kalau si kecil terkena insomnia jangan tunggu lama untuk segera mengatasinya. Kalau insomnia pada si kecil enggak segera diatasi, hal ini bisa berdampak bagi kesehatannya.

Anak yang mengalami insomnia bisa saja membuat daya pikirnya menurun, menjadi lemah dan mudah lelah, dan rentan terkena obesitas dini.

Enggak hanya mengatasinya dengan obat yang diberikan dokter, kamu juga bisa mengatasi insmonia pada si kecil dengan cara berikut:

  • Membatasi waktu si kecil di tempat tidur. Maksudnya gini, tekankan pada si kecil untuk menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur. Itu tandanya, ia enggak boleh melakukan aktivitas lainnya selain tidur. Misalnya, membaca, menonton televisi, berman, dan lain sebagainya.

  • Moms harus punya jadwal yang konsisten kapan anak harus tidur dan bangun, termasuk saat akhir pekan dan hari libur.

  • Mengajari si kecil tentang teknik relaksasi, termasuk pernapasan diafragma, relaksasi otot progresif, dan perumpaan visual yang bisa ia lakukan saat akan tidur.

  • Menghentikan aktivitas yang merangsang anak, 30 hingga 60 menit sebelum tidur. Seperti menonton televisi, bermain video game, dalan lain sebagainya.

  • Kalau si kecil enggak bisa tertidur juga, bacakan dongeng untuknya selama 10-20 menit.

  • Menghindari kafein

  • Ajak si kecil untuk rutin berolahraga

Atau, kamu juga bisa mengunjungi psikolog anak untuk membantu menyembuhkan insomnia yang di derita si kecil.

Semoga bermanfaat!