Menu

Baru Tahu Sekarang! Ahli Kesehatan Ini Patahkan 5 Mitos Tentang Penyakit Diabetes, Simak Penjelasannya Beauty

08 Juli 2022 17:26 WIB

Alat cek gula darah. (Pixabay/Steve Buissinne)

HerStory, Bogor —

Beauty, kamu mungkin sudah mengetahui bahwa penyakit diabetes adalah salah satu masalah paling umum di antara orang-orang saat ini. Tapi nyatanya, ada banyak mitos tentang masalah penyakit ini.

Penderita diabetes di Indonesia sendiri setiap tahunnya semakin meningkat. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah pasien diabetes di Indonesia khususnya tipe 2 akan meningkat signifikan hingga 16,7 juta pada 2045. Hal ini bisa terjadi bila masyarakat Indonesia masih kurang sadar akan penyakit ini dan kerap menyepelekannya. 

Nah, terlepas dari kenyataan bahwa diabetes begitu tersebar luas, ada banyak mitos mengenai penyebab, pengobatan dan bagaimana hidup dengan diabetes mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Jadi, Vikas Chawla, Pendiri dan Direktur Vedas Cure, pun mematahkan mitos tentang diabetes.

Yuk simak ulasannya sebagaimana dilansir dari Pink Villa ini, Beauty!

Mitos 1: Seseorang tak akan pernah bisa bebas dari diabetes

Menurut Vikas Chawla, penderita diabetes tak membutuhkan insulin atau obat-obatan tanpa batas. Ini dapat dikelola dengan langkah-langkah pencegahan tertentu seperti diet seimbang, perubahan gaya hidup, terapi herbal dan aktivitas yoga tertentu.

Mitos 2: Diabetes adalah keturunan

Dikatakan Vikas Chawla, hal ini tak sepenuhnya benar. Meskipun ada korelasi genetik yang jelas antara diabetes tipe 2 dan obesitas, gen tersebut tak aktif. Mereka bisa diaktifkan oleh diet seseorang, gaya hidup, dan stres.

Menariknya, gen-gen ini dapat dimatikan dengan mengubah pola makan, gaya hidup, dan tingkat stresmu, Beauty. Anak-anak penderita diabetes biasanya sehat dan hanya dapat mengembangkan diabetes tipe II setelah usia 45 tahun. Diabetes tipe II hanya mempengaruhi 15-20 persen dari kasus tersebut, tidak semua.

Mitos 3: Gula adalah penyebab diabetes

Vikas Chawla juga menegaskan, diabetes disebabkan oleh kekurangan hormon yang disebut insulin dalam aliran darah, bukan karena makan terlalu banyak gula.

Sementara gula tinggi dalam makanan meningkatkan gula darah, kebanyakan penderita diabetes menderita resistensi insulin yang disebabkan oleh lemak, asam/peradangan, dan molekul IGF yang ditemukan dalam susu dan produk susu.

Mitos 4: Penderita diabetes tak boleh makan nasi

Kelebihan konsumsi karbohidrat biasanya meningkatkan kadar gula darah setelah makan. Dengan beberapa kacang-kacangan, nasi dalam jumlah sedang dapat dikonsumsi.

Mitos 5: Orang gemuk juga akan menderita diabetes

Tentu tidak. Diabetes disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk ketidakseimbangan gula darah-insulin dan pilihan gaya hidup. Obesitas dapat menjadi faktor dalam tahap pra-diabetes, tetapi dapat dikelola dengan berbagai perbaikan gaya hidup, diet seimbang, dan olahraga teratur.

Semoga informasinya bermanfaat, ya Beauty!