Menu

Kabar Baik! Penderita Hipertensi Boleh Makan Daging Kambing, Asalkan...

11 Juli 2022 10:30 WIB

Ilustrasi seorang wanita mengidap hipertensi. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Hari Raya Iduladha baru saja selesai dilaksanakan oleh para umat muslim pada Minggu (10/7/2022) kemarin. Biasanya, pada saat Iduladha, aktivitas penyembelihan hewan kurban dilakukan, salah satunya adalah kambing.

Oleh sebab itu, Iduladha identik dengan daging merah. Adapun daging-daging kurban tersebut diolah menjadi ragam makanan, mulai dari sate hingga nasi kebuli.

Lalu, apakah penderita hipertensi dilarang mengonsumsi daging saat perayaan Iduladha? 

Melansir laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, daging merah memiliki kandungan kolesterol cukup tinggi.

"Kandungan kolesterol itulah yang menyebabkan tekanan darah tinggi meningkat," demikian keterangan Kemenkes RI dikutip pada Senin (11/7/2022). 

Bukan hanya itu saja, daging merah juga memiliki kandungan lemak trigliserida yang termasuk dalam kolesterol jahat. Nah, semakin tinggi  kolesterol, tubuh pun menjadi rentan terserang hipertensi. 

"Kolesterol jahat akan menumpuk di dalam tubuh, terlebih pada pembuluh darah. Kolesterol tersebut akan membentuk plak, sehingga pembuluh darah menyempit dan mengeras. Dengan begitu, jantung harus bekerja ekstra. Pasalnya, pasokan darah ke seluruh tubuh berkurang," pungkasnya.

Lebih lanjut, spesialis saraf, Amanda Tiksnadi, menyebutkan bahwa penderita hipertensi masih boleh mengonsumsi daging kambing. Namun, seseorang yang memiliki masalah tekanan darah tinggi wajib untuk membatasi diri agar tak membahayakan kesehatannya. Apabila tekanan darah berada di angka 200, batasi pula asupan daging sapi. 

"Beberapa orang yang tensinya tinggi, daging merah disarankan dikurangi karena lebih tinggi mengandung purin. Purin ini akan menyebabkan asam urat naik tinggi, yang menjadi faktor risiko tinggi stroke, penyakit jantung, dan masalah ginjal," tegasnya. 

Hal senada disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS. Menurutnya, penderita hipertensi boleh mengonsumsi daging kambing asal sesuai takaran. Bukan hanya itu saja, kandungan lemak yang menempel pada serat-serat daging juga harus diwaspadai. 

"Penderita hipertensi yang ingin makan daging sapi atau kambing boleh-boleh saja. Namun, harus sesuai dengan takaran, dan tidak berlebihan," ucapnya. 

"Waspadai lemak. Lemak harus diantisipasi sebagai upaya untuk menekan risiko darah tinggi. Cara yang paling simpel itu dengan mengiris lemak yang menempel pada daging sebelum memasaknya," tambahnya.

Bukan hanya membatasi jumlah asupan daging, bumbu-bumbu pendukung dan  cara pengolahan harus diperhatikan.

Penderita hipertensi sangat dianjurkan untuk mengurangi jumlah pemakaian bahan-bahan yang mengandung garam. Jangan lupa, imbangi pula dengan menyantap makanan sehat lainnya seperti sayur dan buah-buahan.

Selain itu, Medical News Today melaporkan bahwa ada potensi bahaya dari konsumsi daging yang dimasak dalam suhu tinggi.

“Faktor penyebab hipertensi jelas garam. Ketika ada orang yang terkena hipertensi dan tidak diketahui penyebabnya apa, itu pasti karena konsumsi garam berlebih. Apalagi jika ada riwayat keluarga terkena hipertensi, ini dikatakan hipertensi primer. 90 persen penderita hipertensi karena hipertensi primer," tegas dokter spesialis penyakit dalam Tunggul D. Situmorang.

Artikel Pilihan