Menu

Rekaman CCTV Terbongkar, Marissya Icha Dilecehkan hingga Tegaskan Tak Ada Kata Damai dengan Medina Zein

12 Juli 2022 20:10 WIB

Medina Zein, Marissya Icha (Instagram/Edited by HerStory)

HerStory, Tangerang —

Kasus pencemaran nama baik yang menyeret nama Medina Zein kian makin memanas usai dirinya ditetapkan jadi tersangka. Bahkan, baru-baru ini Marissya Icha mengungkapkan sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan keduanya saling berseteru di Polda Metro Jaya.

Video yang dibagikan lewat akun Instagram Marissya Icha ini sebagai bukti dari tuduhan Medina Zein yang menyebut dirinya melakukan penganiayaan terhadap Medina Zein.

Unggahan video yang berdurasi 1,5 menit itu terlihat Marissya Icha dan Medina Zein yang bertemu di salah satu ruangan. Keduanya tak sendiri, Medina Zein turut didampingi pengacara dan suami, Marissya Icha dengan kuasa hukumnya.

Dalam video itu Medina yang melihat Marissya Icha langsung emosi dan bergegas untuk menghampiri Marissya. Medina sempat mendorong Marissya dengan bahunya. Namun, perseteruan itu ditahan oleh suami Medina.

Bak dilanda emosi, Marissya Icha yang sudah meninggalkan ruangan itu, Medina Zein justru makin mengejar dengan nafsu yang membuncah terhadap Marissya Icha. Dalam unggahan video itu, Marissya Icha memberikan keterangan bahwa saat melakukan mediasi Medina Zein sangat sombong.

"Mbak MZ begitu sombong, berbicara dengan saya dan lawyer saya saja sambil menggunakan vape dan memanggil saya dengan sebutan 'per3k'. Lalu saya menghampiri dia dengan tujuan memberi peringatan seperti di video tertera," tulis Marissya Icha.

Marissya Icha menegaskan kepada Medina Zein untuk meminta maaf atas sikapnya yang terlalu sombong. Icha mengingatkan Medina akan menyesali perbuatannya. Bagi Marissya Icha, tak akan ada kata damai untuk Medina Zein.

"Saya bilang Anda itu begitu sombong, harusnya Anda itu meminta maaf kepada saya, jangan terlalu sombong jadi orang nanti menyesal. Lalu Mbak MZ tidak terima dan berdiri memancing-mancing serta mendoron-dorong saya seperti itu. Lalu saya pergi meninggalkan dia dan mengangkat tangan dengan mengatakan, 'cukup ya, tidak ada kata berdamai'," imbuh Marissya Icha.