Menu

Sering Keliru, 5 Pola Asuh Ini Justru Hancurkan Kepercayaan dan Harga Diri Anak, Moms Perlu Tahu Nih!

24 September 2020 10:50 WIB

ilustrasi ciri anak cacingan (Hello Sehat/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Moms, setiap orang tua tentu selalu berusaha mendidik anak dengan cara-cara yang baik. Berbagai pola asuh mereka terapkan dalam menjaga dan mendidik sang buah hati. Hal tersebut tampaknya wajar-wajar saja dilakukan oleh orang tua sebagai tanda cintanya kepada anak. Tapi, Moms jangan sampai salah pilih asuh yang justru berdampak pada tumbuh kembangnya.

Alih-alih memberi pengasuhan terbaik agar si kecil tumbuh menjadi anak yang 'sempurna', justru ada beberapa kesalahan dalam pola asuh yang bisa menghancurkan kepercayaan dan harga diri anak.

Merangkum dari laman CNBC, Kamis (24/9/2020), berikut lima kesalahan dalam mengasuh anak yang justru bisa menghancurkan kepercayaan diri dan harga dirinya.

Membiarkan anak lepas dari tanggung jawabnya

Moms, mungkin banyak di antara kamu yang sering beranggapan, membebani anak dengan tugas rumahan akan membuatnya stres. Tapi, ini bukan berarti kamu melarangnya dalam melakukan suatu kegiatan.

Moms, biarkan si kecil melakukan tanggung jawab sesuai usianya. Membantumu membersihkan tempat tidur miliknya, misalnya. Dengan memberinya sedikit tanggung jawab, menjadi kesempatan bagi si kecil untuk melihat kemampuan pada dirinya dan berkompeten.

Mencegah anak melakukan kesalahan

Mungkin menjadi suatu keresahan pada diri saat melihat anak gagal, ditolak, atau mengacaukan sesuatu. Moms, ketika hal ini terjadi pada anak, mungkin banyak di nataramu yang menyelamatkannya sebelum benar-benar jatuh terpuruk.

Tapi, mencegah nya membuat suatu kesalahan sama saja dengan merampas kesempatannya untuk belajar dari kegagalan. Moms, biarkan sesekali si kecil gagal dam melakukan suatu hal, kamu harus yakin kalau kesalahan adalah guru terbesar dalam perjalanan hidup.

Membiarkan anak melakukan kesalahan menjadi kesempatan baginya untuk membangun mental yang kuat dan mendorongnya melakukan yang terbaik di kesempatan berikutnya.

Melindung anak saat ia emosi

Moms, mungkin banyak di antara kamu yang mencoba menghibur si kecil kala ia beredih. Atau bahkan, banyak di antaramu yang mencoba menenangkan emosinya kala amarahnya sedang meledak-ledak.

Moms, reaksi yang terlau berlebihan terhadap emosi si kecil berdampak besar pada perkembangan kecerdasan emosi dan harga dirinya. Yang perlu kamu lakukan ialah membantunya mengidentifikasi hal-hal yang membuatnya menjadi emosi. Bantu pula ia dalam mengatur emosi tersebut.

Menciptakan mentalitas korban

Mungkin banyak di antara kamu yang kerap kali menunjukkan 'sisi susah' di hadapan anak-anak. Hal ini hanya membuatmu terlihat lemah dihadapan si kecil, Moms. Dan enggak menutup kemungkinan, anak juga bisa meniru sikapmu itu di hadapan orang lain nantinya.

Alih-alih membiarkan anak membesar-besar kemalangannya, dorong anak untuk mengambil tindakan yang lebih positif. Misal, saat anak menginginkan sesuatu tapi kamu enggak sanggup membelinya, ajari ia untuk menabung atau membuat sesuatu yang bisa menghasilkan uang.

Hal ini akan membantu si kecil dalam mengenali pilihannya dan lebih percaya diri akan kemampuan yang ia miliki. Dengan begitu, akan tertanam pula sikap dan sifat pantang menyerah pada diri si kecil.

Terlalu protektif

Orang tua mana sih yang enggak menjaga anaknya dengan baik? Tapi Moms, membuatnya terisolasi dari tantangan bisa menghambat tumbuh kembangnya lho!

Moms, biarkan anak merasakan kehidupan, bahkan ketika menakutkan untuk dilepaskan. Kamu harus memberinya kesempatan untuk mendapatkan kepercayaan pada kemampuannya itu. Percaya dengan apa pun yang terjadi, ia bisa menjalani dan melewatinya dengan baik.

Semoga bermanfaat!

Artikel Pilihan