Menu

Bukan Gegara Brigadir J? Ternyata ini Alasan Putri Candrawathi Menangis di Magelang Hingga Buat Irjen Ferdy Sambo Murka!

15 Agustus 2022 17:50 WIB

Ferdy Sambo dan Istri. (Warta Ekonomi/Edited by HerStory)

HerStory, Depok —

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan penyebab Putri Candrawathi menangis di Magelang. Dia menuturkan bahwa istri Ferdy Sambo itu menangis setelah ribut dengan sang suami.

"Tanggal 2 (Juli 2022) berangkat mereka bersama-sama ke Magelang. Di Magelang terjadi lagi keributan rumah tangga antara si bapak dan si Ibu, diduga bertengkar lagi sampai akhirnya nangis-nangis," ucap Kamaruddin Simanjuntak dalam acara talkshow 'Kontroversi', dikutip Senin (15/8).

"Karena kenapa? di sana diduga si wanita cantik ini mengadu ke si Bapak bahwa dia akan mundur dari instansinya, instansi tempat si cantik bekerja. Nah sehingga membuat si bapak ini emosional, terjadilah di situ pertengkaran, ada yang nangis-nangis," katanya.

Setelah terjadi keributan dengan Putri Candrawathi, Ferdy Sambo pun dilaporkan pulang lebih dulu bersama ajudannya ke Jakarta.

"Kemudian karena terjadi pertengkaran, si bapak pergi pulang duluan, tidak bersama-sama lagi baliknya," ucap Kamaruddin. "Dia pulang diduga naik pesawat dengan ajudan yang diduga selama ini sering menghasut, itu Inisial D,"

Kemudian pada tanggal 7 Juli 2022, Brigadir J mendapatkan ancaman pembunuhan jika dia 'naik ke atas'.

"Kemudian di tanggal 7, dia mendapatkan ancaman apabila naik ke atas maka Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat akan dihabisi atau dibunuh," kata Kamaruddin Simanjuntak.

"Dia telepon lagi pada kekasih, bahwa saya akan dibunuh apabila naik keatas. Cuman kekasihnya ini tidak bertanya apa yang dimaksud dengan naik keatas ini," imbuhnya.

Kemudian keesokan harinya, Brigadir J selaku ajudan ikut kembali pulang ke Jakarta mengawal Putri Candrawathi. Begitu tiba di rumah, ternyata Sambo telah menunggu kedatangan mereka, padahal masih jam kantor.

"Besoknya, tanggal 8 mereka balik. Ketika mereka balik, nyampe di Jakarta, tahu-tahu sudah menunggu si bapak di rumah padahal harusnya Di kantor karena ini jam kantor toh. Harusnya dia sebagai Kadiv Propam ada di kantor, ternyata sudah menunggu di rumah," tuturnya.

Setelah masuk ke rumah dan membereskan barang-barang, Brigadir J diduga disiksa dan ditembak hingga mendapatkan banyak luka di tubuhnya.

"Padahal menurut penerangan karopenmas Polri, dia hanya ditembak lima kali, kena empat, Kenapa lukanya lebih dari 10?" pungkasnya.