Menu

Moms Catat! 3 Masalah Pencernaan Pada Si Kecil yang Jarang Diketahui

05 Oktober 2020 15:00 WIB

ilustrasi bayi menangis (Pixabay/Stocksnap)

HerStory, Jakarta —

Setiap orangtua tentu ingin melihat si kecil dapat terus tumbuh dan berkembang disetiap harinya, namun Moms tentu mengetahui bahwa berbagai proses tumbuh kembang si kecil pun tak bisa terjadi secara instan dan perlu adanya berbagai step by step yang dilalui si  kecil. Sama halnya dengan kemampuan si kecil dalam mencerna makanan masih terus berkembang dan belum sempurna.

Hal tersebut terkadang justru dapat membuat si kecil lebih rentan terhadap berbagai masalah pencernaan. Padahal Moms selalu memperhatikan berbagai asupan makanan yang konsumsi si kecil dalam masa tubuh kembangnya. 

Masalah pencernaan memang kerapkali terjadi pada si kecil, namun sayangnya beberapa Moms masih belum mengetahuinya. Hal tersebut terjadi karena si kecil masih belum bisa berbicara atau kesulitan berbicara, tentunya ia tak dapat memberi tahu apa saja gejala yang dirasakannya dengan baik. Oleh karena itu, Moms perlu mengetahui ketiga masalah pencernaan tersebut. 

Melansir dari berbagai sumber, berikut ketiga masalah pencernaan yang sering terjadi pada si kecil.

Refluks

Gastroesophageal reflux (GER) mengacu pada lewatnya isi lambung ke dalam esofagus (pipa makanan). Si kecil akan lebih rentan terhadap refluks, dan dapat membaik seiring bertambahnya usia. Berbagai faktor, termasuk susu sapi dan persimpangan gastroesophageal yang belum sempurna, bisa menjadi pemicu terjadinya refluks pada si kecil.

Diare

Pertumbuhan berbagai organ tubuh yang terjadi pada si kecil masih sangat sensitif, salah satunya yaitu usus si kecil. Usus bayi lebih sensitif dan lemah dibandingkan dengan orang dewasa. Hal inilah yang membuat nggak semua makanan dapat masuk ke perut si kecil dapat dapat dicerna oleh usus dengan baik. Terkadang justru dapat mengganggu gerakan usus dan menyebabkan diare pada si kecil.

Si kecil yang mengalami kondisi seperti ini biasanya menunjukkan gejala, seperti sering buang air, feses lebih encer, bayi rewel, dan terlihat lemah. Gejala yang lebih parah biasanya ditandai dengan munculnya ruam, demam, menangis saat buang air, perdarahan dan muncul lendir pada feses serta mulut kering.

Muntah

Muntah terjadi karena pengeluaran paksa isi lambung melalui mulut atau hidung. Si kecil memuntahkan sejumlah kecil cairan selama menyusu, setelah makan, atau saat bersendawa. Jumlah yang dikeluarkan biasanya kurang dari 5-10ml. Makan cepat, makan berlebih, dan menelan udara adalah beberapa penyebab muntah pada si kecil. Namun Moms tentu harus waspada ketika Muntah yang berulang kali terjadi pada si kecil, hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaannya. 

Semoga bermanfaat Moms!