Ilustrasi tidur menggunakan kipas. (Pinterest/Edited by HerStory)
Saat menyalakan kipas angin, maka udara di dalam ruangan akan kering. Udara kering membuat selaput lendir dalam rongga hidung menjadi kering.
Semakin kering selaput tersebut, maka produksi lendir akan semakin banyak. Dampaknya, lendir akan menyumbat saluran pernapasan dan akhirnya menyebabkan iritasi sinus.
Angin dingin yang dikeluarkan kipas angin menyebabkan otot leher menjadi kencang. Otot yang kencang semalaman mengakibatkan leher dan bahu kaku bahkan kram.
Bell Palsy adalah penyakit di mana sistem syaraf wajah berubah menjadi tegang, sulit senyum dan susah berekspresi. Hal ini diakibatkan suhu dingin yang fokus menerpa bagian wajah secara terus menerus sepanjang malam.
Ketika wajah terlalu lama terpapar udara dingin dari kipas angin, kemungkinan akan mengalami penyakit Bell Palsy.
Tubuh akan kekurangan oksigen ketika arah kipas angin langsung ditujukan ke wajah. Dampaknya akan semakin buruk jika angin mengenai bagian hidung dan mulut di dalam ruangan yang tidak memiliki fentilasi.
Udara yang berputar-putar di dalam tubuh tidak diperbaharui, sehingga oksigen tidak dapat berfungsi dengan baik ketika dihirup.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.