Menu

Post-Weaning Depression, Depresi Pada Ibu Usai Menyapih Si Kecil

05 Februari 2021 11:45 WIB

Ilustrasi ibu menyusui (Pinterest/Edited by HerStory)

HerStory, Bogor —

Momen mengASIhi adalah hal yang paling istimewa bagi seluruh ibu. Pasalnya ketika menyusui, ada suatu keterikatan antara seorang ibu dan anak yang pastinya menjadi hal spesial bagi keduanya. Oleh sebab itu, tak jarang nih para ibu akan merasa galau ketika si kecil sudah akan menginjak usia 2 tahun dan harus meyapihnya. 

Proses menyapih ini tak hanya berat bagi si kecil, hal itu juga tentu dirasakan oleh para ibu. Bahkan, ada sebagian ibu yang mengalami kesulitan tidur, berkeringat tanpa sebab, dan seringkali merasa gugup ketika melewati proses menyapih. Jika kamu mengalami hal tersebut, bisa jadi kamu mengalami depresi setelah menyapih atau post-weaning depression.

Post-weaning depression merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa sedih dan depresi yang dialami oleh sebagian ibu ketika berhenti menyusui si kecil. Kondisi tersebut dapat terjadi karena adanya fluktuasi hormon dalam tubuh ibu dan stres yang mungkin timbul ketika dirinya sudah tak memberikan ASI untuk buah hatinya. 

Menurut salah seorang ahli, post-weaning depression berkaitan erat dengan perubahan hormon di dalam tubuh ibu. Hormon oksitosin yang meningkat saat menyusui, tiba-tiba harus menurun drastis ketika proses menyapih. Hal itu lah yang dapat memicu terjadinya post-weaning depression

Kondisi post-weaning depression tak boleh diabaikan begitu saja dan harus segera mendapat penanganan. Jika moms merasakan gejalanya, segera diskusikan dengan pasangan dan kamu bisa lakukan konsultasi dengan ahli jika diperlukan.