Solidaritas peduli kanker payudara. (Pinterest/Freepik)
Beauty, di dunia di mana kanker payudara sebagian besar menargetkan wanita, fakta yang sering diremehkan tetap ada bahwa pria memiliki sedikit jaringan payudara.
"Payudara" pria ini strukturnya mirip dengan gadis praremaja, mungkin tak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sama, namun tetap ada. Realitas tersembunyi ini menghadapkan pria pada kemungkinan kanker payudara, suatu kondisi yang dibayangi oleh kemunculannya yang lebih umum pada wanita.
Vinay Bhatia, Kepala Biologi Molekuler, Laboratorium Oncquest, Gurugram mengatakan, pria rentan terhadap jenis kanker payudara yang sama dengan wanita, meskipun kanker yang melibatkan bagian penghasil susu relatif jarang. Secara statistik, risiko pria terkena kanker payudara dalam hidupnya adalah sekitar 1 per 1.000.”
“Juga, tak seperti wanita yang menjalani mammogram secara teratur, pria tidak memiliki prosedur skrining standar untuk deteksi dini. Tak adanya praktik semacam itu, ditambah dengan kurangnya kesadaran, menyebabkan pria sering mengabaikan perubahan pada jaringan payudara mereka. Respons yang tertunda ini dapat mengakibatkan kanker berkembang ke tahap yang lebih kritis sebelum intervensi medis dicari,” tambahnya.
Faktor-faktor tertentu meningkatkan kerentanan pria terhadap kanker payudara, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan tentang kesehatan mereka. Usia adalah penentu yang signifikan, dengan sebagian besar kasus muncul antara usia 60 dan 70 tahun.
Faktor risiko lainnya meliputi:
Nah Beauty, gejala kanker payudara pria mirip dengan yang dialami wanita. Indikator yang paling umum adalah ditemukannya benjolan di dalam jaringan payudara.
Pria juga mungkin mengalami perubahan pada puting, seperti pendarahan, keluarnya cairan, atau inversi. Perubahan kulit di sekitar area payudara dan rasa tidak nyaman atau nyeri merupakan tanda tambahan. Sangat penting untuk mengetahui bahwa pria sering menunda mencari perhatian medis sampai gejalanya memburuk, yang dapat berkontribusi pada perkembangan kanker.
Adapun, jenis kanker payudara yang dominan ditemukan pada pria ini antara lain adalah:
Deteksi dini memainkan peran penting dalam keberhasilan pengobatan kanker payudara. Oleh karena itu, pria perlu mengenali gejala tersebut dan segera mencari pertolongan medis. Diagnosis kanker payudara pada pria melibatkan serangkaian tes dan pemeriksaan, antara lain pemeriksaan fisik, tes pencitraan, biopsi, histopatologi, serta tes reseptor hormone.
Dalam konteks kanker payudara, pria sering menjelajahi wilayah yang belum dipetakan. Pria dapat memainkan peran proaktif dalam kesehatan mereka dengan memahami faktor risiko, mengenali gejala, dan menganjurkan konsultasi medis tepat waktu.
Selain itu, sistem kesehatan dan masyarakat harus memprioritaskan peningkatan kesadaran tentang kanker payudara laki-laki, menghilangkan mitos, dan mendorong dialog terbuka tentang aspek kesehatan laki-laki yang sering diabaikan ini.
Semoga informasinya bermanfaat, ya Moms!