Ibu mengajak anaknya untuk memasak bersama. (Pinterest/freepik)
Orang tua yang sabar adalah orang tua yang tahu kondisi dan kebutuhan anak. Memiliki anak yang beranjak menjadi remaja adalah tantangan kesabaran yang datang kepada orang tua.
Anak remaja sangat membutuhkan sekali pendampingan dan di sisi lain, remaja juga banyak membutuhkan lingkungan sosialnya sendiri agar mereka berkembang. Inilah yang membuat orang tua harus berlaku sabar dalam menghadapi anak remaja.
Bagaimana cara menjadi orang tua yang sabar?
Orang tua wajib tahu kapan waktu yang tepat untuk mendampingi anak sebagai sosok orang tua dan bisa membedakan momen-momen tertentu untuk hadir mendampingi anak sebagai sosok temannya.
Anak enggak selalu ingin didikte oleh orang tua dalam mengatur mereka menjalani sesuatu. Beberapa kali ada waktu di mana orang tua harus bisa memosisikan diri sebagai teman agar bisa masuk ke dalam dunia anak.
Orang tua yang sabar enggak akan memaksakan kehendak diri sendiri yang memaksa anak untuk selalu mengikuti apa yang orang tua inginkan.
Jika orang tua sudah memaksakan kehendak dan anak menolak untuk mengikuti karena enggak sejalan dengan apa yang ia mau, maka hanya akan menimbulkan pertengkaran dan anak bisa jadi pemarah. Begitu juga orang tua. Tentu saja Moms enggak mau kan kalau harus terus bertengkar dengan anak?
Moms, anakmu enggak akan terus menjadi anak kecil, mereka bertumbuh dan berproses untuk menjadi remaja. Di masa ini, penting hukumnya bagi orang tua untuk mengikuti proses perkembangan anak.
Masa transisi dari anak-anak menuju ke remaja perlu pendampingan dari orang tua sejak pertama kali mereka merasakan perubahan dalam dirinya untuk memasuki masa pendewasaan. Kehadiran orang tua juga dibutuhkan anak agar bisa menjalani masa remajanya dengan baik.
Orang tua yang sabar seharusnya bisa memahami kondisi dan kebutuhan anak remaja. Komunikasi adalah kunci. Terus jalani komunikasi dengan baik agar Moms bisa tahu apa yang diinginkan oleh anak.