Menu

Catat Moms! Ini Kunci Sukses Mengelola Bisnis untuk Pemula

25 Mei 2021 10:30 WIB

Wanita yang sedang memasak. (Freepik/Pinterest)

HerStory, Bandung —

Bisnis makanan kini lagi jadi tren khususnya di kalangan wanita yang pandai mengolah makanan nih, Moms. Berdasarkan data UNDP mengenai UMKM di Indonesia selama pandemi, UMKM yang dikelola wanita di sektor makanan lebih unggul dari sektor lainnya Moms.

Untuk bisa sukses mengelola sebuah bisnis, tentunya Moms harus punya strategi dan persiapan yang mumpuni. Salah satu yang harus disiapkan adalah pembukuan bisnis.

Mengutip Finansialku, (25/05/2021) pembukuan merupakan suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan informasi serta data keuangan. Data dan informasi yang dimaksud mencakup harta, kewajiban, modal, pendapatan, biaya, serta jumlah perolehan dan penyerahan barang atau jasa.

Tak jarang pebisnis yang mengesampingkan pembukuan karena merasa bisnisnya masih kecil, pembukuan merepotkan, gak ngerti tentang pembukuan, gak punya waktu untuk pembukuan, dan berbagai alasan lainnya.

Padahal, pembukuan merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis. 

Dengan pembukuan, maka pemilik bisnis dapat mengetahui keuntungan/kerugian bisnisnya, mengontrol biaya operasional bisnis, memudahkan pelaporan pajak, menarik kreditur dan investor, dan manfaat-manfaat lainnya. 

Dengan begitu, pemilik bisnis dapat mengambil keputusan dan menyiapkan strategi bisnis untuk ke depannya. 

Lalu bagaimana cara membuatnya?  Dalam pencatatannya, dapat dibagi-bagi menjadi beberapa catatan agar lebih mudah, berikut di antaranya.

1. Catatan Pengeluaran

Pada catatan pengeluaran, pemilik bisnis perlu mencatat segala hal yang berhubungan dengan keluarnya uang kas untuk keperluan bisnis. 

Pemilik bisnis dapat membuat catatan berdasarkan kategorinya mulai dari biaya produksi, biaya operasional, pembelian bahan baku, gaji karyawan, dan lain-lain.

Tujuan dari mencatat pengeluaran adalah agar pemilik bisnis mengetahui berapa modal awal yang pemilik bisnis sudah dapatkan. Kemudian, berapa yang sudah dikeluarkan menggunakan modal tersebut. 

Dengan begitu, Pemilik bisnis dapat menyusun strategi agar bisnis pemilik bisnis cepat balik modal. 

2. Catatan Pemasukan

Selain catatan pengeluaran, catatan pemasukan juga penting. Pemilik bisnis perlu mencatat segala jenis pemasukan yang masuk ke kas bisnis. Mulai dari penjualan, tambahan modal baru, piutang konsumen, dan lain-lain.

Seperti catatan pengeluaran, catatan pemasukan juga perlu dilakukan setiap hari agar dapat memudahkan pemuatan laporan pemasukan setiap bulannya. 

Dengan catatan pemasukan, maka pemilik bisnis dapat lebih mudah untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh.

3. Buku Kas Utama

Buku kas utama ini merupakan penggabungan catatan pengeluaran dan catatan pemasukan. Dengan begitu, pemilik bisnis dapat mengetahui keuntungan atau kerugian bisnis.

Buku kas utama ini dibuat untuk membuat kesimpulan dan mengetahui secara detail berapa keuntungan bersih yang pemilik bisnis dapatkan setelah dikurangi pengeluaran atau biaya-biaya bisnis. 

Buku kas utama juga dapat membantu pemilik bisnis untuk membuat rencana serta strategi bisnis. Misalnya untuk kas dana darurat bisnis.

Buku kas utama ini berperan penting dalam perancangan strategi. Selain itu, juga berperan dalam perencanaan apabila bisnis memiliki biaya tidak terduga di masa yang akan datang.

4. Catatan Stok Barang

Catatan ini berisi catatan transaksi dari jumlah stok barang-barang yang pebisnis butuhkan. Pencatatan tidak hanya transaksi yang berhubungan dengan uang saja ya, melainkan juga termasuk jumlah barang yang masuk dan keluar.

Pemilik bisnis perlu melakukan pencatatan stok barang secara berkelanjutan sepanjang hari ya. Seiring dengan meningkatnya penjualan, maka jumlah barang yang keluar dan masuk juga akan meningkat.

Dengan melakukan pencatatan stok barang, maka dapat memudahkan pebisnis untuk memonitor ketersediaan barang. Dengan begitu, ketika ada pemesanan dari konsumen dapat terhindar dari kehabisan barang (out of stock).  

Apalagi, jika pemilik bisnis berencana untuk menambahkan target penjualan atau membuka cabang untuk bisnis. 

Di sisi lain, pencatatan stok barang juga dapat membantu pebisnis mengetahui kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pegawai atau supplier.

5. Pembukuan Inventaris

Pembukuan inventaris berisi segala sesuatu hal yang berhubungan dengan barang yang pemilik bisnis miliki sebagai aset bisnis. Jadi, semua barang yang dibeli menggunakan uang kas bisnis. 

Selain itu, inventaris yang didapatkan melalui hibah atau sumbangan juga perlu pemilik bisnis catat juga.

6. Buku Catatan Laba Rugi

Buku catatan laba rugi ini digunakan untuk mencatat segala jenis pendapatan dan beban bisnis pada periode tertentu. Buku catatan laba rugi ini kurang lebih sama dengan buku kas. Namun, buku catatan laba rugi ini lebih detail.

Pemilik bisnis dapat mengetahui berapa banyak modal bisnis yang sudah digunakan, serta berapa banyak pemasukan bisnis. Jadi, pebisnis dapat melakukan ekspansi bisnis ke depannya. Buku catatan laba rugi ini jangan dilewatkan, ya.

Dengan adanya buku catatan laba rugi ini, pemilik bisnis juga dapat menentukan prediksi arus kas pada masa yang akan datang, serta untuk membantu evaluasi strategi perusahaan. 

Selain itu, pada buku catatan laba rugi ini, akan memberikan informasi jumlah pajang yang harus dibayarkan oleh pemilik bisnis sehingga dapat memudahkan saat pelaporan pajak.

Artikel Pilihan