Menu

Penelitian: Hormon Seseorang Ternyata Berpengaruh pada Perilaku Selingkuh! Kok Bisa?

25 Juni 2021 18:30 WIB

Ilustrasi Perselingkuhan (iStock/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Masalah yang paling ditakutkan dalam hubungan percintaan adalah perselingkuhan. Enggak ada satu orang pun yang ingin pasangannya berkhianat dan mendua. Benar begitu kan, Beauty?

Ada banyak alasan mengapa seorang pria memilih untuk menduakan pasangannya. Bisa jadi karena sudah enggak cinta, berbeda pandangan hidup, atau bahkan karena faktor kepribadian, gen, hormonan, dan lainnya.

Menurut sebuah penelitian tahun 2003 yang diterbitkan dalam Hormones and Behavior menemukan bahwa kebutuhan biologis, secara spesifik hormon pria memegang peran penting dalam menentukan seberapa besar kemungkinan dia selingkuh dari pasangannya.

Dalam penelitian itu juga dijelaskan kalau pria dengan kadar testosteron yang tinggi diketahui lebih tertarik berhubungan seksual dengan yang bukan pasangannya alias suka berselingkuh.

Berbeda dengan pria dengan kadar testosteron yang rendah cenderung lebih setia dengan pasangannya. Mereka memiliki komitmen yang kuat di dalam hubungannya.

Ternyata, enggak hanya pada pria saja, tapi wanita yang memiliki hormon estrogen tinggi juga punya keinginan untuk berselingkuh alias menduakan pasangannya.

Jadi, hormon seseorang memang memiliki andil dalam menentukan kecenderungan berselingkuh. Namun, berbagai macam bentuk selingkuh itu enggak bisa dibenarkan, ya.

Pria atau wanita yang selingkuh karena alasan apapun, termasuk alasan biologis yang mengaitkan hormon, itu enggak bisa dibenarkan, ya. Enggak ada pria ataupun wanita yang ingin pasangannya selingkuh. 

Artikel Pilihan