Menu

Jatuh Bangun Kisah Sukses Calon Besan Ashanty, Pernah Sampai Bangkrut Saat Bom Bali

23 Juli 2021 17:30 WIB

Keluarga Luhde Menzel dan Keluarga Ashansty (Instagram/luhde_menzel)

HerStory, Medan —

Perjalanan bisnis pemilik hotel Henzel Ubud di Bali, Luhde Menzel, ternyata pernah mengalami jatuh bangun. Ia merupakan pengusaha sukses yang digadang-gadang akan menjadi calon besan Ashanty dan Anang Hermansyah.

Putrinya, Sarah Menzel, tengah menjalin kasih dengan Azriel Hermansyah. Hubungan keduanya bahkan sudah mendapatkan restu dari Anang Hermansyah.

Ternyata, keluarga yang disebut akan jadi calon besan Ashanty ini memiliki bisnis yang menjamur. Kesuksesannya di Bali nyatanya tak dicapai dengan mudah.

Kesuksesan bisnis yang dimiliki Luhde Menzel ternyata tak selalu berjalan mulus. Melalui tayangan YouTube Venna Melinda Channel, ia menceritakan bagaimana perjalanan bisnisnya.

Lahde menceritakan bagaimana peristiwa bom Bali tahun 2000 silam mempengaruhi bisnisnya. Kala itu, ia merasa bisnisnya mulai goyang.

"Kemarin kan sempat ada bom bali, di mana orang-orang jadi takut travelling. Seperti sekarang (COVID-19) yang jauh lebih parah dari yang kemarin, (bom),” ujar Lahde pada Venna Melinda (22/7/2021).

Ia mengatakan awalnya telah membangun bisnis kuliner berupa restoran. Ia bahkan mampu melebarkan bisnisnya sampai membuka 24 outlet.

“Jadi kami mulai bisnis itu restoran. Kami punya 24 outlet di tahun 96,” ungkap Lahde.

"Kami mulai ya awalnya ya dengan sendiri sih sebenarnya. Walaupun saya sudah pacaran dengan suami dan suami saat itu kerja di Australia," tuturnya.

Tak lama kemudian, suaminya memutuskan untuk pindah ke dan menetap di Bali. Suaminya itu meniti karier dari dasar dimulai sebagai karyawan hotel.

"Lalu dia pindah ke Bali. Di Bali enggak punya kerjaan, lalu sempat kerja di hotel lokal," ungkapnya.

Namun sayangnya, usahanya sempat hancur seketika. Tahun 2000 ketika dirinya mengandung sang putri, Sarah, menjadi titik terendah bisnisnya.

Pengunjung restorannya langsung berkurang drastis. Bahkan, ia sampai bangkrut. Tak ada pemasukan dan tak mampu bayar listrik, Lahde dan suami memutuskan untuk menjual rumah.

"Terus kami harus jual rumah karena bayar listrik pun enggak bisa," kenangnya.

Meskipun begitu, ia mendapatkan banyak dukungan dari karyawannya. Mereka yakin bahwa Lahde mampu bangkit dan kembali membuka restoran.

Lahde kemudian mendapatkan banyak bantuan. Ia bahkan turut mengelola restoran kawannya.

"Dengan semangat itu, saya harus tunjukkan kepada mereka bahwa ini kesempatan yang luar biasa,” ungkapnya.

Hingga ketika anaknya lahir, bisnisnya mulai bangkit kembali. Ia bahkan memiliki beberapa bisnis di Kute.

"Terus ya anak. Baru melahirkan waktu itu ya. Ya sudah, akhirnya kami mempunyai beberapa titik (bisnis) di Kute," sambungnya.

Baginya, pengalaman ketika bisnisnya terpuruk menjadi pelajaran berharga. Bahkan kini bisnisnya tak berjalan terlalu baik sebab ada pandemi Covid-19. Meskipun begitu, ia tetap bersyukur dan menjalani hidup dengan semangat dan berdoa.

"Mungkin ya dengan semangat dan fokus. Tetap yang namanya kita hidup harus berdoa dan berusaha," tuturnya.