Menu

Merapat Moms! Ini Masalah yang Dapat Menghambat Tumbuh Kembang Anak Selama Pandemi

18 Agustus 2021 08:00 WIB

Anak sedang tertawa dan nyemil. (Shutterstock/Edited by HerStory)

HerStory, Bogor —

Situasi pandemi Covid-19 yang tak berkesudahan nyatanya bisa mempengaruhi banyak hal, termasuk tumbuh kembang ank, lho Moms!

Menurut Dokter Spesialis Anak dan konsultan tumbuh kembang, DR. Dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K), masalah tumbuh kembang saat pandemi ini tak hanya menghantui anak di Indonesia saja, tapi juga anak di seluruh dunia.

Adapun, kata Dr. Ahmad Suryawan, masalah tersebut meliputi masalah kesejahteraan, yakni menyangkut bagaimana kesehatan fiisknya, bagaimana tumbuh kembangnya selama pandemi, dll, dan masalah social protection, yang menyakut soal kesehatan mentalnya.

“Dan yang ketiga adalah masalah child protection atau perlindungan anak, yakni bagaimana sih perlindungan anak terutama dalam hal kekuatan daya tahan tubuhnya dalam melawan penyakit, imunisasi, apa anak perlu APD, apa mereka menjalankan protokol kesehatan (prokes), lalu bagaimana melindungi anak ini dr kekerasan dan penelantaran,” terang Dr. Ahmad Suryawan, saat menjadi pembicara di webinar dengan topik "Mengantisipasi Dampak Pandemi Covid-19 pada Tumbuh Kembang Si Kecil", Selasa (17/8/2021).

Pria yang karib disapa Dr Wawan itu juga mengungkap, selama masa pandemi ini dirinya kerap menerima banyak laporan-laporan atas dasar kekerasan pada anak. Dan menurutnya, saat ini kasus tersebut meningkat pesat.

“Jadi, di masa pandemi ini tak hanya anak saja yang mengalami stress, orang tuanya pun sama,” ujar Dr Wawan.

Kemudian, masalah lain yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, kata Dr Wawan, adalah edukasi.

Diketahui, situasi pandemi ini pun memaksa anak-anak sekolah menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring, karenanya, dengan metode pembelajan seperti itu mengharuskan anak berlama-lama di hadapan layar (screen time), baik itu layar gawai, komputer, tablet, maupun televisi.

“Yang tak bisa kita hindari saat ini adalah PJJ dan makin masalah ketika screen time ini jadi problem utama dalam masalah tumbuh kembang bagi anak-anak sekarang. Tak hanya masa pandemi, sebelum pandemi pun ini sudah menjadi masalah,” ujar Dr Wawan.

Dr Wawan pun mengungkapkan, screen time atau situasi daring yang mengharuskan anak menatap layar terus menerus itu harus sesuai dengan 3 regulasi.

“Jadi jangan hanya melarang anak dengan tidak tidak melihat TV, memainkan gadget, tapi orang tua harus bisa meregulasinya dengan mengatur aktivitas fisiknya, mengatur perilaku sendeterian atau perilaku duduk diam menatap layar, dan bagaimana menata tidurnya,” jelasnya.

Kemudian, lanjut Dr Wawan, jika di masa pandemi ini orang tua merasa tumbuh kembang anaknya terganggu, sebaiknya hal utama yang harus Anda lakukan adalah monitoring tumbuh kembangnya sendiri di rumah.

Kata Dr Wawan, sederhananya, pertumbuhan anak dapat dinilai dari pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Orang tua bisa melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan dengan alat ukur meteran serta berat badan dengan timbangan yang ada di rumah. Selain pertumbuhan fisik, orang tua juga harus memperhatikan perkembangan motorik, kemampuan bahasa, dan kemampuan kognitif anak dengan mengamati dan mencatatnya

“Kalau tumbuh kembangnya masih terjaga normal, maka yang Anda curigai itu gak perlu agresif Anda mencurigainya. Kerena tumbuh kembangnya masih berjalan dengan baik. Tapi kalau tumbuh kembangnya sudah ada potensi ada gangguan, anaknya kekurusan, kegemukan, terlambat bicara, terlambat motoriknya, maka ini jadi penting. Anda butuh ahlinya utk memastikan. Tidak mudah menentukan anak normal atau tidak sebelum ketemu ahlinya,” tutur Dr Wawan.

Ia pun mengingatkan, di tengah pandemi ini para orang tua harus terus mengakses informasi tak terkecuali secara online sesuai dengan rekomendasi IDAI. Karena apa yang IDAI rilis itu sesuai dengan karakter, prinsip, dan parameter anak Indonesia.

“Jika enggan ke Rumah Sakit atau dokter, orang tua bisa memantau tumbuh kembang anak lewat BUKU KIA. Buku ini free download. Isinya sangat banyak sekali tentang infomasi bagaimana gizi seimbang itu bisa diberikan, bagaimana memantau ukuran tubuh anak, memantau kemampuan anak, jadwal pelayanan imunisasi, mengenal tanda gejala awal anak yg dalam situasi bahaya, itu ada semua. Dan itu sangat-sangat saya anjurkan,” tegas Dr Wawan.