Menu

Boleh Memarahi, Tapi Jangan Terlalu Sering Ya Moms! 4 Dampak Ini Dapat Menghantui Si Kecil

23 Agustus 2021 19:00 WIB

Ilustrasi orang tua sedang memarahi anaknya. (freepik/edited by HerStory)

HerStory, Sukabumi —

Ada kalanya saat mendidik anak, orang tua tentunya akan merasa kewalahan. Kerap pasti ada saja tingkah anak yang membuat orang tua merasa kesal dan berujung memarahinya. 

Terlebih jika Moms sedang merasa lelah dan si kecil tak sengaja melakukan kesalahan sekali pun minor, Moms pasti akan merasa emosi. Apalagi jika memang karakter si kecil yang cukup susah untuk dinasehati. 

Memarahi anak memang dapat membuat anak paham dan mungkin jera akan kesalahannya. Tapi, jika terus berlangsung tentunya hal ini justru dapat berdampak serius pada psikisnya, Moms. Dan turut berdampak pada perkembangan mental serta kecerdasannya. 

Melansir dari berbagai sumber (23/4/2021), berikut ini 4 dampak yang dapat menghantui si kecil lantaran sering dimarahi. Disimak baik-baik ya, Moms. Penting banget!

1. Perkembangan Otak yang Terhambat

Moms mungkin menganggap bahwa perkataan tak dapat memberikan luka seperti halnya fisik. Faktanya salah. Justru memarahi si kecil dapat berdampak keras pada perkembangan otaknya hingga menjadi lebih kecil dibandingkan ukuran yang seharusnya. 

Akibatnya otak akan menjadi 'tumpul' lantaran terlalu banyak menerima informasi yang tak membuat ia berkembang. Mengingat, bagian otak yang terdampak yakni bagian memproses suara dan bahasa.

2. Tak Percaya Diri

Moms tentunya menginginkan si kecil memiliki rasa percaya diri agar dirinya mampu untuk berkembang dengan baik pun pada lingkungan sosialnya. Tapi, Moms harus membuang harapan tersebut jika masih sering memarahi anak.

Si kecil akan selalu merasa bersalah lantaran selalu kena omel orang tuanya yang membuatnya untuk berdiam diri di zona nyaman yang terbebas dari omelan orang tuanya. Tak ayal si kecil pun akan tumbuh menjadi pribadi yang penakut.

3. Menjadi Sosok Egois dan Pemarah

Akibat dari terlalu sering memarahi si kecil tak cukup sampai disitu saja, dengan sering memberikan omelan alih-alih ingin memberinya peringatan justru dapat menumbuhkan pribadi yang egois dan pemarah. 

Hal ini dikarenakan si kecil cenderung memilih untuk menutup diri dan tak mau menerima kritikan sebagai sebuah perlindungan diri. Ia pun akan berpikiran menumpahkan amarah merupakan cara untuk menyelesaikan suatu masalah.

4. Depresi

Dampak ini merupakan hal yang paling menakutkan dan harus diwaspadi ya, Moms. Moms mungkin merasa si kecil yang diam dan pasrah menerima omelan sebagai cara terbaik untuk mendisiplinkannya. Padahal hal ini sangatlah salah besar. 

Si kecil yang bersikap demikian justru karena merasa takut, bahkan ia akan merasa sedih, kecewa, tak dihargai, bahkan sampai terluka hatinya. Secara perlahan rasa tersebut dapat mendorongnya pada gangguan kesehatan mental yakni depresi. Yang bisa saja di kemudian hari ia akan mencari pelarian untuk meluapkan emosinya pada hal negatif.