Menu

Waspadai Sindrom ‘Dead Bedroom’, Moms! Bisa Ganggu Keharmonisan Rumah Tangga Nih!

03 September 2021 11:25 WIB

Ilustrasi pasangan suami istri yang bertengkar. (womantalk.com/Edited by Herstory)

HerStory, Bogor —

Tahukah Moms, keharmonisan berumah tangga tak hanya dibangun melalui komunikasi. Tapi, Moms dan suami harus mengedepankan sisi romantis, yakni dengan rutin melakukan hubungan seks dalam frekuensi waktu tertentu.

Terkait dengan frekuensi hubungan seks suami istri ini, saat ini muncul istilah sindrom dead bedroom relationship.

Psikolog, Sheryl Kingsberg, PhD., menuturkan, sindrom ini merupakan kondisi di mana pasangan sudah jarang sekali atau bahkan tak tertarik melakukan hubungan intim.

"Ada banyak alasan mengapa pasangan mengalami 'dead bedroom atau kematian ranjang,' yang merupakan istilah yang lebih umum digunakan," kata Kingsberg, dikutip HerStory dari laman uhhospitals.org, Jumat (3/9/2021).

“Ibaratnya situasi ini seperti ayam dan telur, mana yang lebih dulu datang, kan? Apakah karena hubungan yang buruk, Anda tak menyukai pasangan, Anda tak bahagia dengan orang itu. Di sisi lain, apakah kurangnya seksualitas menyebabkan masalah lain dalam hubungan Anda?,” lanjut Kingsberg.

Efek Kurangnya Seksualitas di Ranjang

Saat seseorang mengalami dead bedroom relationship, tentu akan sangat menguras tenaga dan akhirnya dapat memisahkan pasangan itu sendiri.

Efek yang lainnya jelas akan menimbulkan rasa frustrasi, tak dihargai, tertekan, dan kesal, pada salah satu atau kedua pihak. Dan tentunya, kondisi tersebut tentu akan memengaruhi aspek lain dalam mengasuh anak.

Kingsberg menuturkan, menurut studi klinis, hubungan seks yang baik dapat meningkatkan nilai (value) dalam hubungan pernikahan hingga 15-20 persen. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa gairah untuk melakukannya bisa menurun pada pasangan karena berapa alasan.

"Seks sangat penting bagi sebagian besar pasangan dan tak boleh memiliki tanggal kedaluwarsa. Karenanya, Anda harus berusaha untuk menciptakan gairah dalam hubungan dan seksualitas Anda di kamar tidur," kata Dr. Kingsberg.

“Kadang-kadang bisa sangat sulit untuk mempertahankan romansa. Pasangan yang cerdas dan sukses menyadari bahwa romansa itu harus dipicu,” imbuhnya.

Penyebab sindrom dead bedroom relationship

Adapun beberapa penyebab menurunnya gairah pada pasangan ini, diantaranya karena usia pernikahan, perubahan pada tubuh Moms atau pasangan yang dapat menyebabkan penurunan libido, stress, ataupun perasaan selalu kurang puas terhadap pasangan.

Tak hanya itu, kondisi medis juga dapat memengaruhi seseorang mengalami sindrom dead bedroom relationship ini, baik pada pria dan wanita, yang meliputi diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, kecanduan alkohol, komplikasi dari merokok, serta efek samping konsumsi obat.

“Namun, smua kondisi ini dapat diobati. Hal penting yang harus disadari oleh pasangan adalah bahwa mereka tak perlu menderita dalam diam,” tutur Kingsberg.