Menu

Bisa Berujung pada Amputasi, Ini Komplikasi Diabetes pada Kaki yang Harus Diwaspadai

08 September 2021 13:45 WIB

ilustrasi telapak kaki

HerStory, Bandung —

Diabetes melitus atau kencing manis adalah penyakit kronis yang bisa menyebabkan kompliaksi serius jika tak diobati. Salaha satu risiko yang paling terjadi pun adalah luka pada kaki (ulkus diabetikum) atau disebut dengan kaki diabetes.

Penyebab Luka Kaki Diabetes

Kaki diabetik adalah komplikasi kaki penderita diabetes akibat kadar gula darah tinggi yang tak terkontrol. Komplikasi ini sendiri umumnya berupa ulkus diabetikum atau luka akibat infeksi atau kerusakan pada jaringan kulit kaki penderita diabetes.

Menurut National Institute of Diabetes, kerusakan saraf yang terjadi pada penderita diabetes membuat mereka tak bisa merasakan sakit atau sensasi ganjil ketika kakinya mengalami luka.

Berikut beberapa komplikasi kaki diabetik, dilansir dari Hellosehat.com, Rabu (8/9).

1. Infeksi jamur

Infeksi jamur pada kulit kaki penderita diabetes biasanya disebabkan oleh Candida albicans. Jamur ini dapat menyerang bagian kulit yang lembap, kurang sirkulasi udara, dan tak terkena sinar matahari.

Gangguan kaki pada penderita diabetes yang mengalami infeksi jamur menyebabkan gatal dan bercak merah di permukaan kaki.

Kondisi ini selanjutnya mengarah pada terbentuknya ulkus diabetik. Infeksi jamur yang umum terjadi adalah athlete’s foot atau dikenal dengan kutu air.

2. Borok

Borok adalah bentuk luka terbuka pada kaki akibat kaki diabetik. Kondisi ini akan butuh waktu yang sangat lama sampai akhirnya luka tertutup kembali.

Borok bisa menjadi gerbang bagi kuman dari luar yang kemudian menginfeksi kaki apabila tak ditangani sedini mungkin.

Saat infeksi terjadi, borok bisa bertambah parah dan menjadi ulkus diabetik yang ditandai dengan keluarnya cairan dan bau tak sedap dari kaki.

3. Hammertoes

Hammertoes adalah masalah yang menyebabkan jari-jemari kaki tampak menekuk ke bawah.

Kondisi ini terjadi karena otot yang melemah dan tendon (jaringan yang menghubungkan otot ke tulang) menjadi lebih pendek.

Hal serupa juga dapat terjadi pada ibu jari kaki yang melengkung ke arah jari kaki kedua. Kondisi ini disebut dengan bunion.

Gangguan kaki diabetik ini menyebabkan penderita diabetes dapat mengalami kesulitan berjalan dan menimbulkan rasa sakit.

4. Kulit kering dan pecah-pecah

Kondisi neuropati diabetik dapat membuat kulit di bagian kaki menjadi kering. Gangguan ini juga menjadi salah satu gejala diabetes yang umum dialami.

Sekilas mungkin tak berbahaya, tetapi kulit yang kering dapat mengakibatkan retakan yang mungkin menjadi luka diabetes dan selanjutnya menyebabkan ulkus diabetik yang sulit sembuh.

5. Lenting

Gangguan pada kaki ini disebabkan oleh gesekan terus-menerus pada permukaan alas kaki.

Lenting berbentuk seperti gelembung yang berisi cairan. Pada penderita diabetes, biasanya lenting akan berukuran lebih besar di permukaan kaki.

Moms tak disarankan untuk memecahkan lenting karena ini bisa menimbulkan luka pada kaki yang berisiko terinfeksi dan membentuk ulkus diabetik.

6. Kapalan

Kapalan atau callous adalah bentuk gangguan kaki diabetik yang menimbulkan penumpukan kulit sehingga akhirnya mengeras. Gangguan ini biasanya muncul di sekitar tumit atau telapak kaki.

Proses penumpukan kulit akan lebih cepat terjadi terjadi pada individu yang mengalami diabetes sehingga terbentuk kapalan.

Kapalan pada penderita diabetes biasanya dipicu oleh alas kaki yang tak cocok dengan bentuk kaki yang berubah karena hammertoes.

Perlu diingat, meskipun menyebabkan rasa tak nyaman, jangan memotong penumpukan kulit ini karena dapat menyebabkan perdarahan dan ulkus diabetikum.