Menu

Bahaya, Moms! Sunat Anak Perempuan Ternyata Bisa Mengancam Nyawa

17 Oktober 2021 10:45 WIB

Ilustrasi alat sunat (Suara.com/Edited by HerStory)

HerStory, Medan —

Pemotongan Pelukaan Genitalia Perempuan (P2GP) atau biasa dikenal sebagai dunat perempuan menyimpan sejumlah bahaya apabila dilakukan. Praktek ini banyak dilakukan sebab disebut merupakan anjuran dalam agama Islam.

Sunat perempuan biasa dilakukan oleh dukun hingga bidan bersalin. Ternyata, praktik ini kerap disebut sebagai mutilasi kelamin perempuan.

Mirisnya peneliti sunat perempuan Rena Herdiyani mengatakan sebagian besar ibu yang memiliki bayi perempuan dan menyunat putrinya, tidak tahu manfaat kesehatan dari tindakan yang diambilnya

Kata Rena, sebagian besar ibu tersebut hanya tahu sunat perempuan dianjurkan dalam agama islam, dan tidak tahu konsekuensi dan dampak kesehatan yang akan dialami putrinya.

"Jadi sebenernya masyarakat itu nggak tahu bahwa tidak ada dampak kesehatannya. Mereka hanya mengatakan bahwa ini adalah ajaran agama, ini adalah tradisi, mereka tidak tahu bahkan membahayakan," ujar Rena saat konferensi pers, penelitian Kalyanamitra, Jumat (15/10/2021).

Rena juga menambahkan, karena kebanyakan sunat perempuan dilakukan saat masih bayi, dan si bayi menangis karena berdarah, para ibu ini hanya menganggap sunat perempuan sebagai praktik biasa.

"Padahal anak bayi nggak bisa ngomong, bisanya nangis, kita bisa bayangkan kasihan, ketika klitoris yang seujung kuku itu, kecil sekali pada bayi perempuan itu dioprek pakai jarum suntik, guntung, bahkan silet, pasti sakit sekali," tutur Rena dengan rasa miris.

Seperti diketahui klitoris di vagina alat kelamin perempuan dipenuhi dengan berbagai saraf yang sangat sensitif, dan merangsang semua indera tubuh.

Sehingga jangankan disentuh yang akan membuat bayi tidak nyaman, parahnya pada sunat perempuan, bagian ini kerap dipotong dan dihilangkan tanpa obat bius yang bisa membuat pendarahan serta rasa sakit yang tiada tara.

"Pasti dia sakit sekali sampai dia menangis, cuma dia nggak bisa ngomong aja," pungkas Rena.

Perlu diketahui, sunat perempuan dipastikan tidak punya manfaat kesehatan yang bisa diperoleh, berbeda dengan sunat pada lelaki. Bahkan sunat perempuan cenderung berbahaya yang bisa mengakibatkan pendarahan hingga kematian.

Infeksi pada sunat perempuan umumnya disebabkan oleh penggunaan alat yang tidak steril dan tidak ada standar khusus. Beberapa alat yang digunakan sunat perempuan sangatlah berisiko dari jarum suntik, silet, gunting kuku, bahkan hingga koin.

Perlu diketahui juga praktik sunat perempuan tidak ada dalam aturan kedokteran manapun di dunia, karena tidak dipelajari, tidak perlu dan berbahaya.

Akibat yang tidak dipelajari, maka praktik sunat perempuan ini tidak ada satupun yang memiliki izin di dunia medis, sehingga tidak ada satupun orang, bidan, atau dokter yang bisa bertanggung jawab atau berkompetensi.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.