Menu

Gak Semua Bawa Manfaat, Vitamin Ini Justru Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Lho, Hati-hati!

28 Oktober 2021 09:00 WIB

Ilustrasi vitamin untuk mencegah Covid-19. (Unsplash/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Seperti kita tahu, banyak orang yang mengonsumsi berbagai macam vitamin untuk mendapatkan manfaatnya, salah satunya meningkatkan daya tahan tubuh di masa pandemi Covid-19.

Namun, ternyata enggak semua vitamin membawa manfaat baik untuk tubuh. Ada vitamin yang bisa menimbulkan risiko penyakit serius, seperti kanker.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, ada dua suplemen yang terbukti meningkatkan risikoo kanker, yaitu B12 dan asam folat.

Asam folat adalah versi buatan dari vitamiin folat (juga dikenal sebagai vitamin B9). Sama seperti B12, asam folat dapat membantu tubuh membuat sel darah merah yang sehat.

Namun, pasien jantung di Norwegia yang mengonsumsi suplemen asam folat dan vitamin B12 ditemukan memiliki sedikit peningkatan risiko kanker dan kematian dari semua penyebab, dibandingkan dengan pasien jantung yang enggak mengonsumsi suplemen.

Peneliti studi Marta Ebbing, MD, dari Rumah Sakit Universitas Haukeland Norwegia dan rekan menganalisis data dari dua penelitian yang mencakup hampir 7.000 pasien jantung yang diobati dengan suplemen vitamin B atau plasebo selama rata-rata tiga setengah tahun antara tahun 1998 dan 2005.

Mereka awalnya berangkat untuk menentukan apakah mengonsumsi suplemen vitamin B meningkatkan hasil kardiovaskular.

Para pasien diikuti selama rata-rata tiga tahun setelah suplementasi berakhir, selama waktu itu 341 pasien yang mengonsumsi asam folat dan B12 (10 persen) dan 288 pasien yang tidak (8,4 persen) didiagnosis menderita kanker.

Suplementasi asam folat dan B12 dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker sebesar 21 persen, peningkatan risiko kematian akibat penyakit sebesar 38 persen, dan peningkatan kematian akibat semua penyebab sebesar 18 persen.

Peningkatan insiden kanker paru-paru di antara pasien yang diobati dengan asam folat dan B12 terutama menyumbang temuan ini.

Tujuh puluh lima (32 persen) dari 236 kematian terkait kanker di antara peserta penelitian disebabkan oleh kanker paru-paru, dan insiden kanker di antara kelompok studi adalah 25 persen lebih tinggi daripada populasi Norwegia secara keseluruhan.

Sekitar 70 persen dari semua pasien dalam penelitian ini adalah perokok atau mantan perokok, termasuk lebih dari 90 persen dari mereka yang mengembangkan kanker paru-paru.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sebagai tanggapan terhadap penelitian pada saat publikasi, juru bicara asosiasi perdagangan industri suplemen Council for Responsible Nutrition (CRN) mencatat bahwa temuan kanker paru-paru belum terlihat dalam penelitian lain. Asam folat juga dapat mempengaruhi cara kerja obat lain

Menurut NHS, asam folat juga dapat mempengaruhi cara kerja obat lain.

"Jangan mengonsumsi asam folat dalam waktu dua jam sebelum atau setelah mengonsumsi obat gangguan pencernaan (antasida yang mengandung aluminium atau magnesium), karena dapat menghentikan penyerapan asam folat dengan benar," peringatan tubuh kesehatan.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.