Menu

Anak Punya Kebiasaan Makan Upil? Waspada Moms, Risiko Serius Ini Bisa Terjadi

29 Oktober 2021 09:30 WIB

Kebiasaan anak mengupil. (Pinterest/Edited by HerStory)

HerStory, Bandung —

Hingga kini, sebetulnya tidak banyak penelitian yang signifikan terkait kebiasaan makan upil bagi kesehatan.

Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa makan kotoran hidung dapat sangat membahayakan kesehatan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kotoran hidung bisa menyebabkan seseorang rentan terinfeksi Staphylococcus aureus.

Yuk, simak penjelasan berikut ini mengenai bahaya kebiasaan mengupil pada anak, dilansir dari berbagai sumber, Jumat (29/10/2021).

Bahaya Kebiasaan Makan Upil pada Anak

Staphylococcus aureus bisa menyebabkan anak mengalami infeksi kulit, bakterinemia, dan osteomielitis (infeksi pada tulang) serta mimisan.

Selain itu, kebiasaan mengupil dan makan upil pada anak juga akan meningkatkan risiko terinfeksi virus, yakni pilek dan flu. Selain itu, kebiasaan ini juga bisa menyebabkan luka pada hidung anak.

Untuk menghentikan kebiasaan ini, Moms harus menjelaskan bahaya secara sederhana agar mudah dimengerti anak.

Cara Menghentikan Anak Mengupil

1. Identifikasi penyebab anak memiliki kebiasaan mengupil

Jika anak selalu memiliki hidung yang gatal atau berair, bisa jadi alergi musiman adalah penyebabnya.

2. Gunakan tetes hidung saline atau pelembap udara dingin

Cara ini dapat dilakukan untuk menjaga hidung si kecil agar tidak mengering.

3. Halangi anak mengupil

Moms bisa pakaikan perban di sekitar jari anak yang biasa ia gunakan untuk mengupil

4. Sediakan tisu di dekatnya

Tisu bisa dijadikan alat untuk mengelap saluran hidung yang kotor, daripada harus menggunakan tangan langsung.

5. Coba temukan alternatif kegiatan untuk menghilangkan kebiasaan mengupil

Moms bisa memberi kegiatan seperti menyanyikan lagu favorit, atau aktivitas lain yang membuat anak lebih senang.

Cara ini bisa menggantikan kebiasaan anak yang sering mengupil.

Itulah penjelasan mengapa kebiasaan memakan upil pada anak sangat berbahaya.