Menu

Anak Dukung Keputusan Sukmawati Tinggalkan Islam yang Penting Tak Sembah Syaiton, Netter: Lantas Nyembah Apa?

03 November 2021 10:30 WIB

Sukmawati Soekarnoputri memutuskan pindah agama dari Islam ke Hindu. (Antara/Meli Pratiwi)

HerStory, Jakarta —

Sejumlah warganet nampak menyoroti sikap Pandurakarna yang memberi dukungan penuh atas keputusan sang ibunda, Sukmawati Soekarnoputri, meninggalkan Islam. Pandurakarna menjadi salah satu orang yang mendukung penuh keputusan sang ibunda memeluk ajaran Hindu sebagai agama barunya.

Pembelaan itu ditunjukan lewat sebuah unggahan di media sosialnya. Dia mengunggah ulang postingan dari akun Sukarno Center yang menjelaskan tentang fakta pindahnya Sukmawati ke agama Hindu. 

Pandurakarna tak keberatan dengan keputusan sang ibunda. Menurutnya, yang terpenting sang ibu tak menyembah dan berteman dengan Iblis.

"Yang penting kita tidak menyembah dan berteman dengan yang namanya Iblis syaithon nirrojim, titik. Berbahagialah semua mahkluk Tuhan yang menyembah-Nya," kata Paundrakarna dalam unggahannya tersebut dikutip Rabu (3/11/2021).

Pandurakarna mengatakan, keputusan yang diambil oleh Sukmawati sudah melalui proses yang cukup panjang sebelumnya. Diungkap sang putra, Sukmawati sudah puluhan tahun mempelajari Budaya Bali dan Kitab Hindu.

"Sukmawati Sukarnoputri selama puluhan tahun sudah mempelajari Budaya Bali dan Kitab Hindu dan Gandrung dengan Sansekerta," tutur Pandu.

Pemberitaan yang sudah dimuat dalam wartaekonmi.co.id dengan judul Sukmawati Keluar dari Islam, Ini Pesan Menohok Anaknya: Yang Penting Tidak Menyembah Iblis ini mendapat beragam komentar menohok dari warganet.

"Tidak menyembah syaitan, tapi terpengaruh bisikan syaitan. Klu murtatd ya tetap murtad," komentar @arman.

"Sbenarnya sdh lama MURTAD, sjk nyatakaan Kudung lbh merdu drpd ADZAN , Konde lbh indah drpd KERUDUNG/JILBAB. sekarang cuma peresmian murtadnya," kata @riyanto.

"Katanya tidak menyembah Syetan, Lantas nyembah apa?," sahut @mulyadi.

"Iblis makhluk bernyawa tapi nyembah reco atau patung benda mati bikinan manusia yang berakal sehat berotak berperasaan bernyawa adalah manusia rendah derajatnya," sambung @mas iruh.

Lihat Sumber Artikel di Warta Ekonomi

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.