Menu

Angkat Tema ‘The Future of X’, IdeaFest 2021 Siapkan Suguhan yang Lebih Spesial! Penasaran?

18 November 2021 19:22 WIB

Para narasumber di acara Virtual Media Luncheon IdeaFest 2021 “The Future of X”, Kamis (18/11/2021). (Riana/HerStory)

HerStory, Bogor —

Festival kreatif terbesar di Indonesia, IdeaFest, bakalan hadir kembali untuk mendukung pertumbuhan industri kreatif Indonesia. Tahun ini, Ideafest 2021 akan mengangkat tema “The Future of X” dan menghadirkan berbagai program utama meliputi Conference, IdeaTalks, Idea Community Forum, IdeaFest Music Camp, Xperiential Expo, dan Xchievement Night yang sudah berlangsung mulai tanggal 18 - 28 November 2021.

Fyi Beauty, dari perjalanan IdeaFest selama 10 tahun sebagai ruang wawasan lintas industri, tahun ini IdeaFest mengangkat 14 pilar konten utama yang terdiri dari Architecture, Interior, Urban Publishing; Music; Arts & Design; Film, Content, Media, Publishing; Fashion & Beauty; Tech (Game, Application, Software & Digital Ecosystem; Culinary; Activism (Wellness & Social Innovation); Retail, Brand & Marketing; Entrepreneurship.

Adapun, ragam pilar konten ini dihadirkan untuk mendukung perkembangan berbagai subsektor ekonomi kreatif dan mendorong kolaborasi insan kreatif Indonesia guna memajukan perekonomian Indonesia.

Desy Bachir, selaku Co-CEO of Samara Live, menuturkan, berbeda dari tahun lalu, IdeaFest 2021 ini akan menampilan sesuatu yang berbeda. Yakni, selain bisa diakses secara online, namun bisa disaksikan secara hybrid, yaitu di MBloc Space. Lantas, apa lagi yang berbeda dari selebrasi IdeaFest ke-10 ini?

“Tahun ini kita bekerja sama dengan lebih banyak komunitas dari juga seluruh Indonesia. Karena IdeaFest tahun ini tahun memasuki tahun ke-10, dan selama perjalanannya selama 10 tahun kami selalu konsisten dengan visi dan misi kami juga untuk menjadi suatu hak untuk kreatif industri di Indonesia. Bagaimana supaya ekonomi kreatif yang semakin membesar dan menjadi tulang punggung bangsa. Makanya di sini kan teman-teman yang hadir ini luar biasa, speaker-speaker Ideafest ini juga mewakili pilar-pilar tersebut. Yang baru juga tahun ini ada IdeaFest Music Cam, di mana kami mengajak para inspiring musician untuk mendapatkan pelatihan lebih untuk mereka bisa memasuki industri ini. Dan tahun ini juga mungkin selain kita biasa mengadakan talkshow dan juga conference, lalu ada music performance, dan tahun ini yang berbeda adalah kami mengadakannya di venue yang baru yaitu Jagat.live. Jadi mulai hari ini sudah bisa diakses teman-teman semua di www.jagat.live, dimana kami menghadirkan metaverse baru, kami sudah mengembangkan dari tahun-tahun lalu bahwa ini adalah dunia baru di mana orang juga bisa mendapatkan pengalaman online yang insya Allah cukup menarik experience-nya mendekati kalau misalnya offline. Dan karena keadaan sudah semakin membaik Alhamdulillah tahun ini juga setelah tahun lalu IdeaFest full online, tahun ini kami hadirkan secara hybrid, jadi nanti akan beberapa sesi dari IdeaFest untuk 2 channel akan diadakan live dari MBloc Space,” tutur Desy, saat sesi Virtual Media Luncheon IdeaFest 2021 “The Future of X”, sebagaimana dipantau HerStory, Kamis (18/11/2021).

“Jadi kami sangat sangat sangat excited ya menyambut 10 tahun IdeaFest ini. Dan mudah-mudahan ini juga dirasakan oleh teman-teman semua yang mengisi dan juga oleh rekan-rekan media supaya bisa mengeluarkan excitement ini ini juga ke publik yang lebih luas supaya lebih banyak yang aware,” sambung Desy.

Desy melanjutkan, tema “The Future X” dimaksudkan untuk menyambut optimisme masa depan yang baru dengan wawasan dan ide-ide baru yang akan disampaikan oleh sejumlah insan kreatif Indonesia dan juga internasional. Selain itu, “The Future of X” juga menandakan perjalanan 10 tahun IdeaFest dan kontribusi untuk terus menjadi wadah wawasan dan ide-ide kreatif dari seluruh insan kreatif lokal dan global.

“Tema IdeaFest tahun ini 'The Future of X', nah X nya itu apa, itu bisa macem-macem. Bisa opportunity, dll, nah ini yang ingin kami semangatkan dan tularkan ke orang-orang supaya bisa menyambut masa depan dengan lebih semangat,” imbuh Desy.

Lebih lanjut, Desy bilang, dengan hadirnya 140+ figur inspiratif, pihaknya ingin menunjukkan bahwa banyak sekali cara untuk melakukan sesuatu agar dapat berkontribusi membuat perubahan di sekitar, terutama industri kreatif.

“Kami berharap IdeaFest 2021 dapat membantu masyarakat, komunitas, dan insan kreatif Indonesia dalam menanggapi industri kreatif yang berubah dengan cepat, menghadirkan solusi melalui inovasi baru, mendorong semangat perubahan, dan menciptakan kolaborasi sehingga industri ekonomi kreatif Indonesia dapat terus bangkit,” tutup Desy Bachir.

Lebih lanjut, Desy pun menuturkan program-program lain yang sudah atau bakal dihadirkan Samara Live untuk ke depannya.

“Masih banyak sebenarnya yang akan diadakan, walaupun IdeaFest baru dimulai tapi kita udah merencanakan untuk tahun depan. Kemudian beberapa festival music, lalu festival anak dan keluarga akan dilaksanakan, juga ada beberapa festival lain seperti financial festival, kemudian juga yang abru untuk mental wellness, dan itu sesuatu yang akan kami hadirkan di tahun depan dan pastinya formatnya belum bisa dibocorin sekarang tapi pasti akan lebih exciting lah, karena kami akan menganut banyak banget nih untuk online-to-offline, hybrid dan seterusnya,” papar Desy.

Di kesempatan yang sama, Adryanto Pratono, selaku CEO of JUNI RECORDS, mengatakan, IdeaFest Music Camp adalah salah satu program baru yang tahun ini dihadirkan IdeaFest bersama dengan JUNI Records. Pria yang karib disapa Boim ini pun bilang, untuk memajukan industri musik, diperlukan adanya dukungan dan kolaborasi dari setiap insan kreatif dalam menghasilkan karya yang inovatif.

Dan hal tersebut, aku Boim, pun mendorongnya untuk berkolaborasi bersama IdeaFest dengan menghadirkan IdeaFest Music Camp. Ia pun mengatakan, melalui program ini, pihaknya akan menghadirkan workshop yang dapat mendorong talenta baru di industri musik dan membuat industri kreatif lebih adaptif serta dinamis.

Di tahun pertama hadirnya program ini, kata Boim, sebanyak lebih dari 200 peserta telah berpartisipasi dengan antusiasme yang sangat besar. Dari 200 peserta tersebut, JUNI Record juga telah memilih dan mengkurasi menjadi 9 peserta yang akan mendapatkan kesempatan menunjukkan bakatnya di panggung IdeaFest 2021.

“Sebenarnya idenya sendiri udah dari tahun lalu, dari waktu pandemi itu kita udah ngobrol kita pengen punya workshop yang bisa encourage nama-nama baru yang nantinya kurang lebih begitu masuk industri yang juga semakin liquid ini, semakin cair ini, mereka siap gitu. Gak yang mereka lagi menggebu-gebu kreativitasnya tetapi juga kehilangan arah gitu. Nah kita lewat ini IdeaFest Music Camp ini ada 2 hari kan, masing-masing 1 hari itu ada 3 kelas workshop jadi ada 16 workshop, mentor mentornya adalah semua dari produser, dari festival author, dari sound enginer nomor 1 di Indonesia. Lalu ada production director, kita semua workshop bareng buat ngobrol sama si nama-nama baru ini. Tapi gimana sih caranya nama-nama baru ini bisa ikut workshop ini gitu, jadi kita bikin 4 subission, senang banget karena tahun ini, tahun pertama tapi submission-nya banget gitu. Ada 200 nama yang submit ke kita, mereka udah submit lagunya, band vocal-nya, termasuk soalnya termasuk Raider bandnya buat kita bedah. Menurut saya, ini total adalah sebuah workshop yang membedah musik dari production sampai nanti siap ditampilkan di atas panggung. Harapannya, tahun depan bisa lebih besar lagi,” paparnya.

Sementara itu, Iwan K. Lukminto, selaku Founder of Tumurun Private Museum, mengatakan, pihaknya tertarik untuk bergabung di IdeaFest ini lantaran ingin mempopulerkan seni rupa dan juga lebih menginspirasi generasi muda terkait seni rupa ini. Sebab, seni rupa ini selalu bersandingan dengan ide-ide kreatif dan juga ekonomi kreatif.

“Kami diundang untuk menjadi pembicara nanti di acara tanggal 27 November, di mana dalam tema ini adalah bagaimana museum bisa membentuk budaya masyarakat yang lebih berbudaya. Di sini kemungkinan kita bisa lebih lanjut mendiskusikan dan melihat kembali seperti apa perkembangan seni rupa khususnya di Indonesia. Kalau kita bisa melihat bangsa yang maju seperti Amerika ataupun bangsa Eropa atau Asia lainnya, mereka bisa dinilai sebagai bangsa yang maju itu apabila mereka bisa mengapresiasi seni rupa. Jadi di sini kami ingin lebih mempopulerkan dan juga lebih menginspirasi seni rupa khususnya untuk generasi muda, dan juga seni rupa ini juga selalu bersandingan dengan ide-ide kreatif dan juga ekonomi kreatif, jadinya di sini nanti akan kami lanjutkan acara tanggal 27 November,” paparnya.

Selanjutnya, Luluk HF, selaku Author, menuturkan, alasan yang mendorong dirinya untuk turut meramaikan IdeaFest 2021 ini adalah lebih ke ingin berbagi cerita tentang perjalanan menulis, dan berbagi energi positif kepada generasi muda untuk terus semangat untuk menggapaicita-cita mereka, serta memberikan motivasi bahwa dari hobi pun itu bisa menjadikan sebuah profesi yang menguntungkan.

“Aku berterima kasih banyak kepada karena diberikan kesempatan, sbanget bisa menjadi bagian dari tahun ini. Banyak sekali penulis penulis pemula maupun orang-orang yang mau jadi penulis itu nggak tahu gimana sih aku harus bagaimana untuk bisa menjadi , apa yang harus aku lakukan biar aku bisa jadi penulis. Nah, dari banyaknya kisah orang-orang ataupun temen-temen di luar sana yang ingin sekali menjadi penulis tapi tidak tahu harus berbuat apa. Dengan IdeaFest ini kita bisa saling sharing, bisa juga sebagai wadah bertukar pikiran kepada penulis-penulis pemula maupun teman-teman yang ingin menjadi penulis, bagaimana sih kita arahkan, bagaimana teman-teman nantinya memulai untuk bisa menjadi penulis. Dan aku juga ingin berbagi cerita tentang perjalanan menulis aku dan juga ingin berbagi energi positif kepada teman-teman semua untuk terus semangat untuk menggapai keinginan mereka atau cita-cita mereka, bahkan memberikan motivasi bahwa dari hobi pun itu bisa menjadikan sebuah profesi yang menguntungkan. Dan aku juga berharap semakin banyak juga generasi muda yang bisa terjun ke industri industri kreatif di Indonesia terutama di bidang kepenulisan.

Kemudian, Wregas Bhanuteja, selaku Film Director, pun menilai IdeaFest sebagai wadah bertukar pikiran buat insan kreatif Indonesia. Karenanya, ia pun ingin turut serta membuka pikiran insan kreatif Indonesia, serta mendorong semangat kepada mereka untuk bangkit dan juga berinovasi.

“Kalau kita lihat generasi muda sekarang banyak sekali yang tertarik untuk terjun ke bidang objek visual gitu ya terutama film atau series, tetapi baik sekali asumsi atau anggapan bahwa di tengah pandemi ini itu membuat kita menjadi sangat susah gitu, mencari dananya susah,, terus nanti teknik pembuatannya juga susah nanti jalur distribusinya juga bingung mendistribusikannya gimana, tapi kalau kita lihat justru geliat perfilman kita ini bangkit, baik itu produksi untuk didistribusikan di Indonesia aja maupun untuk distribusi internasional gitu dengan kita melihat berbagai banyaknya prestasi film-film kita di internasional. Nah, lewat IdeaFest ini saya ingin share ke para generasi muda bahwa industri film kita itu kuat, dan sekarang akses untuk mengakses berbagai macam funding berbagai macam co-production berbagai macam sensasi paling terbuka lebar. Dan meskipun di tengah pandemi ada limitisasi seperti protokol kesehatan atau pembatasan tempat, kita bisa secara kreatif memanfaatkan semua aspek tersebut dan membuat karya film yang estetik dan memiliki bobot yang dalam. Jadi saya pikir dengan adanya IdeaFest itu kita yang sudah melewati proses bikin film di tengah pandemi dan bisa dibilang membuahkan hasil, itu kita pengen share supaya anak-anak muda yang ingin membuat film ini juga jadi semakin semangat,” jelas Wregas.

Tak berhenti di situ, CEO dan co-founder Agate, Arief Widhiyasa, menuturkan, selama pandemi, industri game jadi salah satu industri yang jadi pandemic killer, dimana semua rekor pecah di industri game selama pandemi. Menurutnya, hal ini bisa terwujud berkat kolaborasi berbagai pihak. Ia pun berharap, berkat IdeaFest 2021 ini, akan banyak lahir game game platform dari Indonesia yang lebih keren lagi.

“Industri kreatif ini sebenarnya adalah muara dari berbagai disiplin kreatif. Banyak sekali inter-discipline di dunia kreatif yang masuk ke game dan ditambahkan dengan teknologi, itulah industri game. Karena perpaduan itulah sekarang industri game sudah menjadi industri entertainment paling besar di global dan Indonesia juga.Semoga untuk kedepannya industri game ini lebih berkembang lagi, dan di IdeaFest 2021 ininkita bisa sama-sama belajar bareng-bareng juga pastinya ya,” bebernya.

Di sisi lain, Audrey Maximillian Herli, selaku Co-Founder of Riliv, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi penyelenggaraan IdeaFest yang selalu menghadirkan berbagai isu dan topik yang terkurasi dengan baik, salah satunya mengangkat tentang kesehatan mental.

“Saat pandemi, kesehatan mental menjadi salah satu isu yang dialami oleh masyarakat, terutama generasi muda. Dan harapannya memang IdeaFest sebagai ruang untuk berbagi inspirasi wawasan isu terbaru itu bisa membuat kesehatan mental ini sebagai sesuatu umum. Untuk itu, saya berharap ini menjadi awal yang baik agar isu kesehatan mental diangkat sebagai isu yang penting untuk diperbincangkan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, IdeaFest 2021 akan menampilkan lebih dari 150 tokoh inspiratif dan 60 sesi edukatif dengan topik yang relevan dengan perkembangan industri kreatif saat ini.

Adapun, tokoh inspiratif ternama dari lintas industri yang akan memeriahkan IdeaFest 2021 ini antara lain Tablo, Stefan Sagmeister, Kevin Kwan, Raffi Ahmad, Dee Lestari, Kunto Aji, Voice Of Baceprot, Lomba Sihir, Dian Sastrowardoyo, Gita Wirjawan, Arawinda Kirana, Wregas Bhanuteja, dan masih banyak lagi.

Dan tahun ini pula, IdeaFest akan hadir dengan konsep hybrid yang merupakan perpaduan offline dan online, di mana penyelenggaraan online akan diadakan di virtual arena yang baru: Jagat.Live, dunia metaverse yang akan memberikan pengalaman baru dan lebih interaktif.

Jangan sampai gak nonton acara keren ini ya, Beauty!