Menu

Bisa Sebabkan Keracunan, Ini Penjelasan Kenapa Jangan Terlalu Makan Jengkol Berlebihan

09 Desember 2021 12:15 WIB

Jengkol (Vegetafruit/Edited By HerStory)

HerStory, Bandung —

Jengkol merupakan salah satu makanan yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Aroma yang kuatnya bisa menimbulkan bau mulut yang menyengat. Tetapi, ada juga beberapa orang yang justru menghindari jengkol karena aromanya yang khas. 

Selain itu, jengkol juga dianggap bisa beracun. Namun, apakah hal tersebut benar? apakah ada tanda jika keracunan setelah makan jengkol? Yuk, simak penjelasan berikut ini, dilansir dari berbagai sumber, Kamis (9/10/2021).

Penjelasan Ahli Terkait Racun dalam Jengkol

Menurut Ahmad Sulaeman, PhD., Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi dari Fakultas Ekologi Manusia IPB University sekaligus Sekjen Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan, jengkol dan pete adalah makanan yang bisa dikonsumsi.

Terkait kandungan racun dalam jengkol dan petai, Sulaeman membenarkan.

Namun, kandungan racun jengkol dan pete tidak semata-mata membuat orang yang mengonsumsinya keracunan.

Jengkol merupakan makanan yang memang aman dikonsumsi dengan berbagai olahan selama jumlahnya tidak terlalu berlebihan.

Zat antinutrien beracun ternyata terdapat dalam jengkol dan bisa berakibat fatal jika dikonsumsi berlebihan.

Tanda Keracunan Setelah Makan Jengkol

Asam jengkolat adalah senyawa asam amino yang mengandung belerang dan berbentuk kristal kuning menyerupai jarum halus.

Asam jengkolat ini sulit larut dalam air. Kelarutannya dalam asam basa pun sangat lama, sehingga dapat mengendap di ginjal dan merusak ginjal.

Berikut tanda keracunan setelah makan jengkol:

- Nyeri pada perut, terkadang disertai mual dan muntah.

- Terjadi kolik (nyeri perut yang hilang timbul) saat buang air kecil.

- Gangguan buang air kecil, seperti sulit buang air kecil, volume urine yang sedikit atau tidak ada, hingga darah dalam urine.

Batasan untuk Mengonsumsi Jengkol

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu makanan yang dimakan berdampingan dengan jengkol.

Kamu tetap bisa mengonsumsi jengkol dengan jumlah yang secukupnya serta memperhatikan makanan pendampingnya.

Konsumsi berlebihan dapat membuat jengkol yang semula bermanfaat menjadi beracun. Selain beracun, jengkol jika dimakan berlebihan juga memberikan dampak lainnya.

Jengkoulen atau jengkolan merupakan salah satu efek negatif makan jengkol terlalu banyak yang ditandai dengan sulit buang air kecil hingga berdarah.

Efek jengkoulen disebabkan oleh kandungan asam oksalat atau asam jengkolat dalam jengkol. Asam jengkolat merupakan jenis asam yang mengandung sulfur sehingga tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Asam jengkolat pun bisa menyebabkan penyakit batu oksalat atau batu ginjal. Selain itu juga dapat menyebabkan gagal ginjal.

Untuk itu, jangan berlebihan mengonsumsi jengkol ya!

Artikel Pilihan