Menu

Pernikahan Gak Menjamin Pasangan Akan Setia, Ternyata Ini Lho Alasannya... Hindari Yuk!

13 Januari 2022 15:45 WIB

Ilustrasi pernikahan. (Unsplash/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Karena sedang heboh series Layangan Putus tentang perselingkuhan di pernikahan saat istri sedang hamil tua. Hal itu membuka mata publik bahwa kasus perselingkuhan memang bisa dilakukan dan diterpa siapapun. Hal ini tentu langsung membuat pasangannya was-was dan curiga dengan pasangan yang lainnya. Bahkan, Verywellmind mengatakan bahwa dalam kehidupan pernikahan, sebanyak 40% pasangan bisa selingkuh.

Lalu, apa saja sih sebenarnya yang jadi alasan terjadinya perselingkuhan dalam sebuah pernikahan?

1. Kebiasaan

Selingkuh bisa jadi merupakan habit atau kebiasaan buruk seseorang. Bahkan, beberapa orang sering kali mengatakan ‘sekali selingkuh akan tetap selingkuh.’ Sebuah studi tahun 2017 adalah yang pertama mengevaluasi kredibilitas pepatah ini.

Sebuah penelitian berjudul ‘Once a Cheater, Always a Cheater? Serial Infidelity Across Subsequent Relationships’ ini pun menunjukkan mereka yang terlibat dalam perselingkuhan tiga kali lebih mungkin untuk mengulangi kebiasaan ini dalam hubungan asmara selanjutnya. Jadi, sebaiknya hati-hati jika pasanganmu sering selingkuh di masa lalunya.

2. Bosan

Meski tak bisa dibenarkan, bosan juga sering menjadi faktor penyebab perselingkuhan, lho. Padahal, rasa bosan merupakan hal yang normal terjadi di dalam setiap hubungan. Munculnya rasa bosan ini sering membuat seseorang mencari sensasi atau bumbu-bumbu cinta pada orang baru.

Saat rasa bosan terjadi dalam sebuah hubungan asmara, cobalah untuk bersikap dewasa. Kamu bisa melakukan hal-hal baru dengan pasangan dibandingkan mendapatkannya dari orang lain. 

3. Kurang dihargai

Perasaan kurang dihargai atau diremehkan oleh pasangan bisa saja terjadi dalam suatu hubungan asmara. Hal ini tentu lama kelamaan membuat kita merasa tak berharga. Alih-alih mengutarakan perasaan pada pasangan, beberapa orang justru mencari orang lain yang dapat menghargainya. Padahal, mencari pembuktian pada orang lain juga merupakan hal yang salah.

4. Tak puas secara seksual

Hubungan seksual memang jadi bagian terpenting dalam pernikahan. Bagi sebagian pasangan, hubungan seksual menjadi salah satu bumbu yang membuat pernikahan semakin langgeng dan erat. Sayangnya, tak setiap pasangan punya ketertarikan seksual yang sama. Beberapa orang pun merasa tak puas secara seksual dengan pasangannya. Apalagi jika pasangan mereka sering menolak seks. Penolakan ini sering disalah artikan menjadi perasaan ‘tak dicintai.’  

5. Trauma dan masalah psikologis

Tak melulu soal seks dan keintiman, alasan seseorang selingkuh meski sudah menikah ternyata bisa juga lantaran trauma masa kanak-kanak. Beberapa orang mungkin memiliki riwayat trauma masa kanak-kanak seperti pelecehan seksual atau emosional. Trauma yang belum hilang atau diselesaikan ini kemudian terbawa hingga dewasa dan menjadi faktor mereka berselingkuh.

Selain itu, masalah psikologis seperti sifat narsis juga memungkinkan orang untuk melakukan selingkuh. Pasalnya orang dengan narsisme biasanya melakukan perselingkuhan karena didorong oleh ego dan rasa berhak. Pengidap gangguan ini juga seringkali kurang memiliki empati sehingga tak menghargai dampak tindakannya terhadap pasangannya.

Nah, itulah lima alasan mengapa orang yang sudah menikah tetap bisa selingkuh. Bagaimanapun kondisi pernikahan, selingkuh tentu bukan pilihan baik yang harus dilakukan. Adapun masalah ini bisa diselesaikan dengan komunikasi dan melakukan aktivitas lain yang dapat mempererat keintiman.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.