Menu

Jika Masih Nekat Makan Makanan Ini, Kamu 10 Kali Lebih Mungkin Terkena Kanker Beauty, Kata Riset

26 Januari 2022 14:25 WIB

Solidaritas peduli kanker payudara. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, nasihat setiap ibu di seluruh dunia mungkin sama, yakni menyuruh kita untuk makan buah dan sayuran. Dan sekarang, penelitian pun menyarankan kita menjauhi junk food dan mengharuskan mengonsumsi sayuran hijau.

Ya, bahkan sebuah studi baru mengatakan makan junk food, bahkan sesekali, dapat menempatkanmu pada risiko kanker berkembang pesat.

Risiko kanker meningkat

Sementara dunia menjadi semakin cepat, pola makan di banyak negara telah bergeser ke arah peningkatan yang signifikan dalam mengonsumsi makanan ultra-olahan.

Makan makanan yang diproses dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih tinggi secara keseluruhan. Karenanya, risiko terkena kanker harus ada dalam radar semua orang. Pada tahun 2017 lalu, diperkirakan ada 1.688.780 kasus kanker baru yang didiagnosis dan 600.920 kematian akibat kanker di Amerika.

Kebanyakan orang percaya bahwa makan junk food sesekali akan membuat tubuh tidak menyerah pada efek samping yang menantang. Tapi tahukah kamu bahwa hanya 10 persen peningkatan proporsi makanan ultra-olahan dalam dietm terkait dengan lebih dari 10 persen peningkatan risiko kanker?

Makan makanan berlemak juga dikaitkan dengan peningkatan 12 persen untuk risiko semua jenis kanker dan 11 persen peningkatan risiko kanker payudara. Masalah dengan makanan olahan adalah makanan ini sering memiliki kandungan lemak total, lemak jenuh, dan tambahan gula dan garam yang lebih tinggi, disertai dengan kepadatan serat dan vitamin yang lebih rendah.

Orang-orang telah lama percaya bahwa sesekali makan junk food tidak merugikan kesehatan. Namun, penelitian yang dirilis baru-baru ini menunjukkan bahwa makan makanan karsinogenik secara sporadis dapat sangat meningkatkan peluangmu terkena kanker.

Makanan olahan mengandung unsur karsinogenik

Salah satu bagian terburuk dari mengonsumsi makanan olahan adalah fakta bahwa makanan tersebut mengandung unsur karsinogenik seperti akrilamida, amina heterosiklik, dan hidrokarbon aromatik polisiklik.

Namun, tidak hanya itu, ada risiko tersembunyi lainnya dari makan makanan olahan tinggi, seperti kemasan berbahaya makanan ini. Bahan kimia beracun ditransfer ke makanan langsung dari kemasan, dan bahkan mungkin mengandung sifat karsinogenik dan mengganggu endokrin.

Menerapkan diet seimbang dan beragam, sambil menghindari penggunaan tembakau dan mengurangi asupan alkohol, adalah salah satu cara terpenting untuk memperkuat pencegahan kanker.

Studi menunjukkan makan makanan olahan, bahkan secara sporadis, dapat dengan cepat meningkatkan kanker di dalam tubuh. Menghentikan kebiasaan junk food bisa lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, karena penelitian menunjukkan junk food bisa delapan kali lebih membuat ketagihan daripada kokain.

Adapun, beberapa makanan yang bisa memicu kanker ini, antara lain:

1. Mie instan dan sup

Mie instan dan sup bisa sangat nyaman. Ada banyak informasi yang beredar di web tentang manfaat diet sup. Sup memang bisa menjadi pilihan yang bagus untuk memotong kalori dan menghilangkan ketegangan sistem pencernaanmu dari makanan berat, namun sup olahan bisa lebih berbahaya daripada baik. Mengkonsumsi sup yang mengandung garam dapat meningkatkan peluang kamu terkena kanker.

Sejumlah ahli kanker telah menemukan bahwa makanan yang diawetkan dengan pengasinan dapat meningkatkan peluang terkena kanker perut. Sering makan makanan yang dikemas penuh garam, seperti sup kalengan, dapat merusak lapisan lambung. Lapisan perut yang rusak secara drastis membuat tubuh Anda lebih rentan terhadap kanker perut.

Adapun, The American Institute of Cancer Research merekomendasikan untuk menjaga asupan garam harianmu kurang dari 2.400 miligram, Beauty.

2. Makanan kemasan dan beku

Ucapkan selamat tinggal pada nugget ayam beku yang cepat dan mudah! Studi menunjukkan orang yang makan lebih banyak makanan olahan beku berisiko lebih tinggi terkena kanker.

Makanan yang dikemas dan dibekukan sering kali mengandung bahan kimia berbahaya BPA dan ftalat DEHP tingkat tinggi. Pengemasan banyak makanan olahan terbuat dari BPA, yang digunakan untuk membuat plastik polikarbonat dan digunakan dalam lapisan kaleng makanan. Bahan kimia berbahaya lainnya, DEHP, ditemukan di beberapa plastik yang digunakan untuk membuat wadah makanan dan pembungkus plastik.

Hindari membeli makanan kemasan dan beku sebanyak mungkin. Kamu dapat mengurangi paparan bahan kimia dengan menyiapkan makanan dengan bahan-bahan segar dan menghindari membeli atau menyimpan makanan dalam plastik dan kaleng.

Studi ini juga merekomendasikan menghilangkan BPA dan DEHP dari kemasan makanan untuk secara signifikan mengurangi paparan bahan kimia yang merusak bagi mereka yang menggunakan makanan kemasan dan siap saji.

3. Roti kemasan dan makanan panggang yang diproduksi secara massal

Roti adalah makanan pokok manusia. Kebanyakan orang tahu pentingnya makan biji-bijian dibandingkan roti yang terbuat dari tepung putih yang diperkaya, tetapi tahukah kamu Beauty bahwa makan roti kemasan yang diproduksi secara massal dan makanan yang dipanggang secara umum dapat meningkatkan risiko kanker? Roti kemasan yang diproduksi secara massal dan makanan yang dipanggang sangat diproses dan seringkali lebih tinggi sodium daripada roti yang tidak diproses.

Roti yang diproduksi secara massal lebih berbahaya daripada manfaatnya dengan menyediakan kalori berlebih dan nutrisi yang sangat sedikit. Makanan yang dipanggang bisa mengandung lemak trans, yang merupakan lemak yang ditemukan dalam mentega, margarin, dan banyak barang yang dibeli di toko.

Sebuah studi oleh Center for Science and Environment juga menemukan bahwa roti yang digunakan dalam burger dan pizza siap saji mengandung bahan kimia beracun, yang mungkin dapat menyebabkan kanker.

4. Minuman manis

Diet yang kamu pilih untuk dimakan dianggap bertanggung jawab atas 30 hingga 40 persen dari semua kanker – tetapi bagaimana dengan minuman? Minuman manis ada di mana-mana dan merupakan bagian integral dari pilihan minuman rata-rata orang. Dan ternyata, minum minuman manis bisa secara langsung berkontribusi pada perkembangan sel kanker.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa menurunkan konsumsi minuman manis juga menurunkan konsumsi gula rafinasi, yang dapat mengekang timbulnya penyakit kronis pada populasi.

Menurut American Cancer Society, hubungan antara soda dan kanker berasal dari aspartam, pemanis buatan yang ditemukan dalam soda. Tidak ada keraguan bahwa soda menempatkanmu di ‘garis api’ untuk menjadi pasien kanker.

Para peneliti di Johns Hopkins School of Medicine juga telah menemukan bahwa pewarna karamel dalam soda berwarna lebih gelap, lebih dikenal sebagai 4-Mel, terbukti menyebabkan atau meningkatkan risiko kanker juga.

So Beauty, untuk mengalahkan kemungkinan pembentukan sel kanker yang mematikan di tubuhmu, hindari minuman dengan pemanis buatan, makanan kemasan, makanan beku, dan makanan kaleng yang tinggi sodium ya! Semoga informasinya bermanfaat!

Artikel Pilihan