Menu

Anji Sebut Virus Corona Tak Begitu Mengerikan, Ini Tanggapan Jubir Corona RI Achmad Yurianto

20 Juli 2020 11:00 WIB

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan laporan perkembangan kasus COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/6/2020). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww)

HerStory, Jakarta —

Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan unggahan foto musisi kenamaan Anji. Dalam laman instagram pribadinya, Anji membuat pernyataan bahwa ada kejanggalan terhadap kasus corona di Indonesia. Hal itu pun tentu menuai kontroversi. Ada yang sepemahaman dengan Anji, namun tak sedikit juga yang mengecam tindakannya.

dr. Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah Indonesia untuk Penanganan Virus Corona, pun akhirnya ikut menanggapi kehebohan ini. Ia hanya ingin fokus menangani kasus corona di Tanah Air dan tak mau terlalu menanggapi pernyataan Anji.

"Biar saja. Apakah 2 juta followernya kanak-kanak yang enggak punya pertimbangan rasional?" imbuhnya, Senin (20/7/2020).

"Sakit itu pilihan. Makin dikomentari makin besar kepala," sambungnya.

Selain itu, dr. Yurianto juga mengatakan bahwa perilaku Anji hanya sebagai ajang mencari popularitas. Ia juga meyakini bahwa masyarakat Indonesia kini sudah mengetahui bahaya infeksi corona. Untuk itu, ia pun kembali mengimbau masyarakat untuk mengontrol diri agar tak terpancing dengan hal-hal seperti ini.

"Kita akan membantu popularitasnya. Kepancing semua. Coba pikir sekarang di saat mulai tidak populer, apa yang akan dilakukan?" ungkapnya.

"Apakah masyarakat kita sedemikian bodohnya? Apakah ini hal pertama terjadi? Kita masih ingat orang nyentrik dari Surabaya, terus influencer perempuan. Apa ada yang ngikuti?" tambahnya.

Seperti diketahui bahwa penyanyi bernama lengkap Erdian Aji Prihartanto yang kini dikenal sebagai Anji mengunggah foto jenazah pasien corona yang berbaring di kasur rumah sakit dengan keadaan dibungkus plastik. Foto tersebut rupanya dipotret oleh pewarta foto Joshua Irwandi. Dalam keterangan foto, Anji menuliskan bahwa corona tak begitu mengerikan. Ia pun dianggap meremehkan pekerjaan pewarta foto Indonesia.