Menu

Moms, Yuk Coba Pahami Fase Hampa di Dalam Pernikahan

14 Maret 2022 17:00 WIB

Illustrasi pasangan bertengkar memasuki fase hampa pernikahan (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Tangerang —

Dalam kehidupan pernikahan tentu tak selalu berjalan mulus kedapan, terkadangan pernikahan yang kokoh pun tak terjadi dengan sendirinya. Semuaa harus bisa di perjuangkan oleh kedua belah pihak. Jatuh-bangun dalam pernikahan itu adalah hal yang biasa.

Namun, pernakah kamu merasa ada yang berbeda, ada yang aneh, dan ada yang tak biasa saat menjalani pernikahan?

Dilansir dari kompasiana.com, pernikahan serasa "hampa" dan tak seindah dan semenarik seperti saat di awal pernikahan? 

Pasti kamu juga sering bertanya-tanya "Kenapa penikahan saya gini-gini aja?" atau mungkin "Oh, ternyata penikahan begini... dia kok nggak semanis dulu?"

Kadang seringkali juga seseorang yang sudah menikah merasa kesepian, merasa "sendiri" padahal punya pasangan. Jika moms pernah merasakan hal seperti ini, itulah fase "hampa" dalam pernikahan.

Tapi tenang, ternyata fase hampa dalam pernikahan adalah suatu hal yang wajar dan hampir semua orang merasakannya dalam pernikahan.

Seperti yang di bahas pada obrolan di Youtube channel parentalk ID oleh Rani Anggraeni Dewi.

"Hampa yang dimaksud adalah benar-benar dalam arti harfiah, diaman rasanya kosong, datar, hambar. Seperti ada yang hilang dalam sebuah hubungan.

Menurut ibu Rani, fase hampa ini biasanya bisa terjadi setelah punya anak, pasangan yang sama-sama sibuk, dan atau usia pernikahan yang sudah lama.

Dalam fase hampa ini bisa terjadi pada siapa saja dan dapat muncul pada semua tahap penikahan. Bahkan ada banyak faktor yang mempengaruhi dan bisa berulang setiap 5 tahun sekali. Dirangkum dari kompasiana.com

Jangan Dianggap Sepele

Fase hampa ini sebenarnya tak selalu berarti negatif. Ada juga sisi negatifnya dan sisi positifnya untuk wadah pertumbuhan dalam mencapai kebahagiaan pernikahan. Namun, dalam hal ini masing-masing harus menyadarinya supaya tak dipendam, ditumpuk, dan dibiarkan berlarut-larut.

Terkadang juga berpikir, sudah tua juga masa harus romantis lagi? Sementara suami sibuk dengan urusan usaha atau pekerjaan di kantor, istri sibuk ngurus anak. Nyaris tak ada lagi komunikasi sehat dengan pasangan. Padahal komunikasi yang sehat adalah nutrisi bagi pernikahan.

Langkah Mencegah dan Mengatasi Fase Hampa

Menurut ibu Rani ada 6 hal yang bisa dilakukan oleh pasangan untuk mencegah dan juga mengatasi fasa hampa.

1. Memegang komitmen atas janji pernikahan. Pernikahan bisa tetap tegak ketika masing-masing teguh dengan komitmen untuk saling mengasihi.

2. Kompromi dengan pasangan. Dalam hal apapun,usahakan berkompromi dengan pasangan. Turunkan ego dan cari solusi bersama.

3. Selingi dengan humor dan canda. Tertawa bersama pasangan itu baik dan menyehatkan. Jangan sampai kehilangan selera humor dengan pasangan.

4. Komunikasi yang sehat. Sering-sering mengobrol, bercakap-cakap, dan diskusi dengan pasangan. Bisa dengan deep talk atau pillow talk.

5. Bersikap kreatif dengan melakukan hal-hal yang diluar kebiasaan. Misalnya, staycation atau dinner romantis, beres-beres rumah bersama dan variasi dalam hubungan intim.

6. Lakukan ritual bersama, misalnya bersepeda bareng dan sarapan juga makan malam bersama.

Ternyata sangat sederhana bukan moms cara merawat pernikahan dan mengatasi fase hampa dalam pernikahan? Semoga bermanfaat ya moms. Bahagia selalu.

Artikel Pilihan