Menu

Kehilangan 'Keperawanan' Bisa Pengaruhi Bentuk Tubuh?! Ternyata Tandanya...

12 April 2022 14:45 WIB

Illustrasi selaput dara pada wanita (scoopwhoop.com)

HerStory, Jakarta —

Gagasan 'Keperawanan' di Indonesia memang sangatlah rumit. Hal ini lantaran hubungan seks diluar nikah haram hukumnya dan dianggap tabu. Maka dari itu, robeknya selaput dara yang menandakan hilangnya masa perawan bisa menjadi hal yang sangat dikhawatirkan oleh para orangtua.

Selaput dara atau hymen merupakan lapisan kulit sangat tipis yang berada sekitar 1 hingga 2 sentimeter dari bibir vagina. Fungsinya adalah untuk menyaring kotoran agar tak langsung masuk ke vagina.

Padahal, selaput dara tak ada hubungannya dengan aktivitas seks.

Terlepas dari mitos ini, berhubungan seks memang akan menyebabkan beberapa perubahan pada tubuh wanita, apa saja?

1. Perubahan hormonal

Berdasarkan Times of India, berhubungan seks dapat menyebabkan otak melepaskan hormon perasaan senang yang disebut endorfin, dopamin, dan oksitosin.

Hormon ini dikenal dapat mengurangi stres dan membuat perasaan dan emosi menjadi lebih bahagia. Selain itu, hormon ini juga meningkatkan ikatan dan rasa percaya pada pasangan hubungan seksnya.

2. Payudara menjadi kencang

Saat wanita aktif secara seksual, payudara mungkin menjadi lebih kencang dan lembut.

Hal ini karena hubungan seksual menyebabkan jaringan payudara membengkak, sedangkan gairah dapat meningkatkan aliran darah ke payudara sehingga lebih kencang.

3. Peningkatan sensivitas puting

Seks juga dapat meningkatkan sirkulasi darah di sekitar payudara dan areola, yang dapat membuat puting lebih sensitif dari sebelumnya.

Proses yang dikenal sebagai vasokongesti ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah vaskular, membuat puting menjadi sensitif dan juga menyebabkan labia serta klitoris membesar.

4. Perubahan pada vagina

Bukan vagina menjadi kendur, tetapi terjadinya elastisitas pada dinding vagina. Elastisitas dinding vagina ini berkembang pesar, menjadi lebih fleksibel dari sebelumnya.

Klitoris juga akan membesar, yang memastokan bahwa hubungan seksual berikutnya tak terlalu menyakitkan dan lebih menyenangkan.

5. Klitoris dan rahim tahu bagaimana untuk merespons

Akan ada perubahan dalam cara klitoris dan rahim merespons. Karena rahim dan klitoris menjadi lebih terbiasa dengan seks, dua bagian ini akan menyesuaikan dan akan menjadi lebih naluriah.

Klitoris dan rahim akan berkontraksi dan mengembang saat tubuh bergairah secara seksual dan akan kembali normal saat tak terangsang lagi.

6. Kulit bercahaya

Berhubungan seks untuk pertama kalinya mungkin memiliki manfaat tersendiri, terutama jika menyangkut kulit. Semua ini berhubungan dengan hormon bahagia yang dilepaskan.

Hormon ini membantu tubuh menjadi rileks dan pada akhirnya meningkatkan kesehatan kulit. Selain itu, karena sirkulasi darah meningkat selama hubungan seksual, ini mungkin memiliki efek bercahaya pada kulit.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan