Ilustrasi pendarahan otak. (Pinterest/Freepik)
Pendarahan otak merupakan pendarahan yang terjadi si bagian otak yang dapat disebabkan oleh pecahnya aneurisma atau terjadi benturan signifikan di kepala. Kondisi ini juga disebut sebagai stroke hemoragik.
Ada empat jenis pendarahan otak sesuai dengan lokasi terjadinya cedera yaitu pendarahan subdural, extradural, subarachnoid, dan intraserebral.
Perdarahan subdural dan ekstradural adalah jenis yang paling umum dan merupakan penyebab kerusakan otak lebih lanjut yang dapat menyebabkan efek jangka panjang. Sedangkan, perdarahan subarachnoid dan intraserebral lebih mungkin terjadi secara spontan seperti pecahnya pembuluh darah kecil sehingga menyebabkan hilangnya kesadaran.
Terkadang pendarahan otak dapat terjadi setelah cedera kepala yang tampaknya ringan. Gejala dapat berkembang dengan cepat atau dapat memakan waktu beberapa minggu untuk berkembang. Diagnosis dan pengobatan tentu harus segera dilakukan.
Ada beberapa gejala yang penting untuk diketahui pada penderita pendarahan otak, yaitu:
Sakit kepala parah yang tiba-tiba datang
Muntah
Kebingungan (delirium)
Pingsan
Kejang mendadak
Gangguan koordinasi dan keseimbangan
Kesulitan menelan
Namun, gejala tersebut gak selalu dialami ketika terjadi pendarahan otak sebab lokasi pendarahan akan mempengaruhi gejalanya. Pendarahan pada bagian otak yang terhubung dengan penglihatan, maka gejala yang muncul yaitu mengalami gangguan penglihatan.
Sedangkan pendarahan otak yang terjadi pada bagian batang atau bawah otak, gejala yang dialami pasien yaitu mengalami koma, yang dapat memicu gagal napas. Jika pendarahan otak terjadi pada bagian tengah bicara, pasien dapat mengalami kesulitan berbicara.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.