Tokopedia kembali menerima penghargaan bergengsi di Indonesia. E-commerce ini menerima penghargaan di MIX Indonesia PR of the Year 2022.

Tokopedia meraih penghargaan dalam tiga kategori meliputi, PR Program of The Year dalam kategori Pandemic PR Program, Out Takes Index PR Program 2022 dalam kategori Pandemic PR Program, dan PR Practitioner 2022 Journalist of Choice untuk kategori Corporate Communications Team in Trade, Service and Investment Industry.

Head of External Communications Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya menyampaikan penghargaan ini berkat inisiatif Hyperlocal yang telah digaungkan Tokopedia.

"Inisiatif Hyperlocal, yaitu sebuah program yang memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat untuk menemukan kebutuhan dengan mudah dan cepat dari penjual di domisili mereka, sekaligus meningkatkan eksposur dan permintaan bagi pegiat usaha lokal di daerah," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Herstory, Sabtu (16/7).

Terdapat beberapa program yang termasuk dalam inisiatif Hyperlocal. Salah satunya Waktu Indonesia Belanja (WIB) Lokal yang menghadirkan festival belanja WIB dan WIB Lokal setiap tanggal 25 hingga akhir setiap bulan. Melalui program ini, para penjual di daerah dapat mendapatkan eksposur yang lebih besar dalam kampanye WIB Lokal.

Selain itu, terdapat program Kumpulan Toko Pilihan (KTP) yang dapat mendekatkan pembeli dengan penjual terdekat dengan fitur geo-tagging. Terdapat juga program Tokopedia NOW! yang memudahkan pembeli mencari kebutuhan sehari-hari.

"Tokopedia NOW!: Sebuah layanan yang membantu masyarakat mendapatkan produk kebutuhan harian, termasuk produk sembako seperti daging, sayuran, buah-buahan, makanan ringan dan lainnya. Dengan jaminan akan tiba maksimal dua jam setelah pembayaran," jelasnya.

Untuk diketahui, penghargaan MIX Indonesia PR of the Year 2022 merupakan ajang yang digelar oleh majalah MIX MarComm. Penghargaan ini telah memasuki tahun ke-15.

Dalam program kali ini terdapat peremajaan (rejuvenasi) yang signifikan. Terutama dalam metode penilaian, yaitu dengan penambahan outtakes review, dan penambahan subkategori PR Practitioners of the Year Professional Choice. Metodologi penjurian pun dilakukan melalui proses penjurian oleh para pakar komunikasi (praktisi dan akademisi), dan jurnalis Indonesia.