Ilustrasi seorang wanita terkena serangan jantung. (Pinterest/Freepik)
Beauty, tahukah kamu jika musim dingin atau musim hujan seperti di Indonesia, tak menciptakan lingkungan yang baik untuk jantung manusia?
Ya, pembuluh darah ternyata bisa berkontraksi karena kedinginan, yang kemudian meningkatkan tekanan darah dan karenanya risiko serangan jantung dan stroke.
Juga, nyeri dada akibat serangan jantung dapat memburuk selama musim dingin karena penyempitan arteri.
Sebuah artikel ulasan tentang pola musiman pada dua belas penyakit kardiovaskular menemukan bahwa suhu, vitamin D, kadar kolesterol serum, aktivitas fisik, faktor koagulasi, hormon, polusi udara, infeksi, usia, jenis kelamin, diet, dan obesitas memainkan peran penting dalam menentukan variabilitas penyakit kardiovaskular.
Dua belas penyakit kardiovaskular yang dibahas adalah trombosis vena dalam, emboli paru, diseksi dan ruptur aorta, stroke, perdarahan intraserebral, hipertensi, gagal jantung, angina pektoris, infark miokard, kematian jantung mendadak, aritmia ventrikel, dan fibrilasi atrium.
Makalah ulasan menemukan bahwa meskipun hubungan yang jelas antara musim dan penyakit jantung tak diketahui, beberapa teori telah menemukan bahwa perkembangan penyakit di musim dingin lebih banyak daripada waktu lain dalam setahun.
"Tampaknya risiko penyakit kardiovaskular tampak paling besar selama bulan-bulan musim dingin, terutama pada orang lanjut usia," kata peneliti tersebut, sebagaimana dikutip dari Times of India, Senin (19/12/2022).
Sementara itu, menurut Dr Jayesh Prajapati, Direktur Cath Lab & Ahli Jantung Intervensi Senior, Rumah Sakit Apollo, Ahmedabad, setiap kali suhu di luar turun di bawah suhu tubuh kita, terutama ketika turun di bawah 25 derajat, permukaan tubuh berusaha membuat kita tetap hangat.
“Akibatnya, BMR (Basal Metabolic Rate) meningkat, yang pada gilirannya meningkatkan beban kerja pada jantung," jelas Dr Jayesh Prajapati.
Dr Jayesh Prajapati juga menuturkan, selama musim dingin, kemungkinan peningkatan vasokonstriksi dapat menyebabkan serangan.
“Peningkatan beberapa faktor koagulasi seperti agregasi trombosit dan peningkatan kadar fibrinogen di pagi hari meningkatkan kemungkinan pembekuan darah di arteri koroner jantung. untuk menyerang," jelasnya lebih lanjut.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.