Menu

Wow! Penyakit Diabetes Bisa Dideteksi dari Warna Kulit Ketiak Lho, Cek Sekarang!

04 Oktober 2021 20:20 WIB
Wow! Penyakit Diabetes Bisa Dideteksi dari Warna Kulit Ketiak Lho, Cek Sekarang!

Warna kulit ketiak wanita. (GenPi.co/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Penyakit diabetes atau kadar gula darah yang tinggi bisa diderita oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Penyebab yang paling umum adalah gaya hidup dan pola makan yang enggak sehat.

Kalau biasanya penyakit diabetes bisa dideteksi lewat pengecekan secara medis, ternyata kini bisa dilihat dari warna kulit ketiakmu, lho

Melansir dari laman sindikasi GenPI.co Senin (4/10/2021), ada sejumlah penelitian yang mengungkapkan tentang kadar gula darah tinggi yang berbahaya.

Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes tipe 2 yang biasanya berkembang sekitar usia paruh baya, lebih sering terjadi pada individu yang kelebihan berat badan yang tubuhnya berhenti merespons insulin.

Selain itu, tanda-tanda awal bahwa kadar gula enggak terkendali mungkin muncul di sekitar leher dan ketiak. ADA mengingatkan bahwa ketika kadar gula darah tinggi secara enggak normal, area tebal kulit dapat terbentuk di bagian belakang leher atau tangan, ketiak, wajah, atau area lainnya.

ADA mengatakan bahwa perubahan kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans. Perubahan kulit tersebut bisa menjadi tanda resistensi insulin.

National Health Service menggambarkan kondisi kulit seperti terdapat bercak hitam pada kulit yang biasanya muncul di ketiak, leher, atau selangkangan.

“Bisa jadi itu pertanda dari kondisi yang mendasarinya, sehingga perlu diperiksakan ke dokter umum. Gejala utamanya adalah bercak-bercak kulit yang lebih gelap dan lebih tebal dari biasanya,” ungkapnya dikutip dari GenPI.co.

Lembaga kesehatan lain mengklaim tekstur kulit mungkin tampak seperti berbeludru dan dapat ditemukan di lutut dalam beberapa kasus.

Penelitian telah menunjukkan bahwa acanthosis nigricans paling sering terjadi pada orang gemuk, dan pada individu yang tubuhnya memproduksi terlalu banyak insulin.

Lebih lanjut, ADA menyatakan potongan kecil kulit ekstra yang disebut tag kulit, dapat terbentuk di lipatan kulit. Diabetes tipe 2 telah lama dianggap sebagai kondisi progresif seumur hidup, dengan risiko komplikasi kardiovaskular yang signifikan.

Salah satu efek sampingnya, neuropati, biasanya dimulai pada ekstremitas dan terus meningkat, menimbulkan bahaya pada saraf di sepanjang aliran tubuh. 

Baca Juga: Tiati Gula Darah Naik saat Mudik, Ini 5 Cara yang Harus Beauty Lakukan Biar Gak Kejadian!

Baca Juga: Pentingnya Bawa Alat Cek Gula Darah Saat Mudik bagi Para Penderita Diabetes, Apa ya Manfaatnya?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di GenPI

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Tasha Rainita