Menu

Isu Gender Jangan Jadi Penghambat Wanita Raih Mimpi, Ikuti Saran Psikolog Ini Beauty!

23 November 2021 15:54 WIB
Isu Gender Jangan Jadi Penghambat Wanita Raih Mimpi, Ikuti Saran Psikolog Ini Beauty!

Psikolog Klinis, Inez Kristanti, M.Psi (Instagram/@inezkristanti)

Menurut Inez, hal itu terjadi karena beban ganda yang dipegang oleh wanita. Dan, kondisi itu diperberat dengan pandemi, yang membuat banyak pekerja wanita melakukan pekerjaan dari rumah (WFH). Tugas wanita pun menjadi berlipat, selain mengerjakan tugas domestik juga harus menemani anak sekolah online dan mnegurus rumah tangganya.

“Menurut penelitian tersebut, sekitar 57% wanita mengalami peningkatan tersebut sementara di laki-lakinya itu 43%. Jadi kalau kita lihat kenapa bisa seperti itu? mungkin itu juga karena tugas atau dalam "kewajiban” yang dibebankan kepada wanita, kita tak bisa pungkiri itu artinya di masyarakat itu beranggapan bahwa tugas domestik itu tugasnya wanita, padahal memang seharusnya tidak mungkin seperti itu ya, kita juga bisa lagi tugas. Tetapi ketika pandemi datang, stay at home, misalkan wanita yang sudah punya anak gitu, yang ngurus anak juga, nemenin anak sekolah online juga, kerja juga ya, jadi banyak banget tanggung jawabnya. Kemudian juga mungkin sama seperti yang dihadapi oleh pria, mungkin khawatir soal financial, kekhawatiran apakah memang pekerjaannya itu aman atau tidak, nah itu juga mungkin bisa dialami oleh wanita. Tetapi yang menarik lagi adalah penelitian di Spanyol, jadi penelitian itu bilang bahwa memang di awal-awal pandemi, wanita itu mengalami tantangan kesehatan mental yang cukup tinggi, cukup berat, dibandingkan laki-laki. Tetapi mereka catch up. Jadi seiring dengan berjalannya waktu, wanita itu bisa akhirnya meredakan masalah-masalah kesehatan mentalnya, sehingga dia juga bisa merasa lebih happy merasa lebih nyaman dengan dirinya sendiri di sini aku lihat kekuatan wanita, itu artinya kita bisa beradaptasi bisa mengatasi challenge, kalau misalkan kita mau dan juga diberikan sumber dayanya,” papar Inez.

Inez juga menegaskan bahwa wanita juga membutuhkan dukungan untuk meraih mimpinya. Dukungan itu bentuknya bisa banyak sekali, bisa dari keluarga atau bisa juga dari role model yang wanita itu lihat di sekitarnya.

“Ibaratnya gini, seorang itu kan bisa mulai bermimpi itu kan karena mungkin melihat di sekitarnya atau wanita-wanita yang ia lihat biasanya itu juga punya mimpi itu, dan berani untuk mewujudkan, sehingga dengan adanya role model tersebut, si wanita itu mungkin terinspirasi. Kemudian selain dengan role model yang memiliki kesamaan dengan wanita ini, itu juga mungkin dibutuhkan adanya sumber daya resources yang juga mendukung wanita. Ibaratnya kalau misalkan kita bermimpi tetapi juga didukung oleh ini lho wadahnya, di sini tempat kamu belajar, di sini kamu bisa mengembangkan keterampilan ABCD sesuai dengan passion kita, mungkin kita jadi merasa mimpi kita itu mungkin untuk diwujudkan. Tetapi yang tantangannya di Indonesia itu adalah mungkin belum semua wanita memiliki privilege untuk si sumber daya tersebut, sehingga kita boleh banget gitu bersama-sama untuk menciptakan kesempatan-kesempatan itu pada perempuan sehingga wanita Indonesia semakin lagi semakin berani untuk bermimpi,” beber Inez.

Lebih lanjut, Inez juga sangat mengapresiasi program-program yang mendukung kemampuan wanita untuk berani bermimpi, seperti yang dilakukan Sunsilk sekarang lewat kampanye #TakTerhentikanTukBerkilau.

Baca Juga: PMSM dan Binus University Gelar Diskusi Ciptakan Lingkungan Kerja Makin Kondusif dan Bebas Diskriminasi, Gimana Cara Mencapainya?

Baca Juga: Ini 5 Cara Dorong Kesetaraan Gender dalam Perusahaan ala Grant Thornton, Apa Saja?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: