Menu

Kurang Tidur Bisa Sebabkan Depresi? Mitos atau Fakta, Ya?

17 Desember 2020 13:05 WIB

Ilustrasi wanita sedang tidur. (Unsplash/Damir Spanic)

HerStory, Bandung —

Sebagai orang dewasa yang punya banyak kesibukan, tak jarang kita memilih untuk menyelesaikan pekerjaan dan mengorbankan waktu tidur. Saat tubuh kurang beristirahat, banyak efek yang bisa ditimbulkan. Namun apakah benar jika kurang tidur dapat menyebabkan depresi?

Melansir Healthline, orang yang kelelahan karena kurang tidur dapat mengalami gejala yang mirip dengan depresi, seperti gangguan konsentrasi, kehilangan energi dan motivasi, dan mudah tersinggung. Sedangkan pada orang yang mengalami depresi, gangguan tidur ini dapat mengalami masalah yang cukup parah.

Jadi, bagaimana kita bisa membedakan antara gejala kurang tidur dan gejala depresi? Meskipun bisa membingungkan, ternyata ada beberapa cara untuk membedakan keduanya.

Mengutip wawancara Healthline dengan seorang psikiater dan ahli ilmu tidur Dr. Alex Dimitriu, berikut adalah beberapa hal untuk memahami perbedaan antara kurang tidur dan depresi.

Gejala utama kurang tidur yang terlihat jelas adalah kantuk di siang hari. Tanda dan gejala lain di antaranya nafsu makan meningkat, kelelahan, perasaan "kabur" atau pelupa, penurunan libido, dan suasana hati yang berubah-ubah.

Di sisi lain, tanda dan gejala depresi meliputi insomnia, sulit konsentrasi, kurang energi, perasaan putus asa, bersalah, atau pikiran untuk bunuh diri.

Garis yang membatasi antara depresi dan kurang tidur bisa kabur, tergantung pada apa yang dirasakan seseorang. Dimitriu sering mengajukan pertanyaan kepada klien tempat dia bekerja yang bisa sampai ke akar masalah, dan itu berkaitan dengan motivasi seseorang.

“Saya sering bertanya kepada pasien saya apakah mereka memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu tetapi kekurangan energi, atau apakah mereka memang tidak tertarik pada awalnya,” kata Dimitriu.

“Orang yang depresi lebih cenderung mengatakan bahwa mereka tidak peduli untuk melakukan berbagai aktivitas, bahkan yang menyenangkan. Orang yang lelah seringkali masih memiliki minat untuk melakukan sesuatu,” tambahnya.

Menurut Dimitriu, depresi lebih mungkin berdampak pada motivasi seseorang untuk melakukan berbagai aktivitas dan kurang tidur lebih mungkin memengaruhi tingkat energi atau kemampuan fisik dalam beraktivitas.