Menu

Gak Melulu Hamil, 10 Kondisi Medis Ini Bisa Jadi Penyebab Telat Haid Lho!

08 Oktober 2021 11:05 WIB

Ilustrasi Menstruasi. (pinterest/cosmopolitan)

HerStory, Bogor —

Hingga saat ini, tak sedikit orang beranggapan bahwa siklus haid yang datang terlambat adalah tanda awal kehamilan. Namin faktanya, ada beberapa kondisi lainnya yang menjadi penyebab telat haid selain hamil, lho Moms. Kira-kira apa saja, ya?

Fyi, setiap wanita memang memiliki siklus haid yang berbeda-beda, umumnya setiap 21 hingga 35 hari atau 28 hari untuk siklus yang normal.

Nah, telat haid ini bisa disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh atau kondisi medis tertentu yang serius, Moms.

Berikut adalah 10 penyebab telat haid selain hamil yang perlu diperhatikan, sebagaimana dikutip dari media sindikasi Suara.com, Jumat (8/10/2021).

1. Penggunaan Alat Kontrasepsi

Menggunakan KB hormonal atau alat kontrasepsi dengan kandungan hormon dapat menyebabkan haid terlambat atau malah tidak terjadi haid sama sekali. Salah satu contohnya adalah penggunaan pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progesteron guna mencegah ovarium melepaskan sel telur.

Setelah menghentikan penggunaan alat kontrasepsi yang berpengaruh pada siklus haid, dibutuhkan waktu cukup lama agar siklus haid menjadi normal kembali.

2. Konsumsi Obat-Obatan Tertentu

Obat-obatan tertentu seperti antidepresan, obat tiroid, antikonvulsan, dan obat yang digunakan dalam kemoterapi dapat menyebabkan siklus haid terlambat.

3. Obesitas

Kelebihan berat badan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon sehingga siklus menstruasi menjadi terganggu. Menurut penelitian, perempuan dengan indeks massa tubuh di angka 25-30 cenderung mengalami masalah dalam siklus haidnya.

4. Stres

Stres dapat menyebabkan beberapa penyakit hingga ketidakseimbangan hormon. Hal ini dapat berpengaruh terhadap jadwal siklus haid.

Selain itu, stres akan berpengaruh pada kerja hipotalamus, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur siklus menstruasi. Untuk mencegahnya, lakukan teknik relaksasi dan rutin berolahraga.

5. Sindrom Ovarium Polikistik

Gangguan Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah kondisi yang menyebabkan tubuh perempuan memproduksi hormon androgen yang menyebabkan terganggunya siklus haid. PCOS dapat menyebabkan terbentuknya kista di ovarium sehingga ovulasi tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali.

6. Gangguan Makan

Penyakit seperti anoreksia dan bulimia dapat menjadi penyebab telat haid. Sebuah studi membuktikan bahwa berat badan yang berada 10% di bawah garis normal akan mengganggu keseimbangan hormon dan sistem ovulasi.

7. Penyakit Kronis

Penyakit yang terkait dengan perubahan hormon seringkali dapat mempengaruhi siklus haid seseorang. Misalnya penyakit diabetes yang mengakibatkan perubahan gula darah yang tidak stabil.

Penyakit Celiac yang menyebabkan peradangan atau kerusakan pada usus kecil juga membuat tubuh tak dapat menyerap nutrisi penting dan mengakibatkan siklus haid terlambat.

8. Masalah Tiroid

Salah satu penyebab haid datang terlambat adalah kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif. Tiroid bekerja untuk mengatur metabolisme tubuh termasuk kadar hormon.

9. Merokok

Zat-zat berbahaya seperti nikotin dalam rokok dapat berpengaruh pada keseimbangan hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh. Kedua hormon ini berperan penting dalam siklus haid seseorang.

10. Menopause

Menopause atau berhentinya siklus menstruasi terjadi di antara usia 45 hingga 55 tahun. Akan tetapi ada pula perempuan yang mengalami gejala menopause dini di sekitar usia 40 tahun. Menopause akan membuat pelepasan sel telur terhenti sehingga siklus haid menjadi terlambat dan akhirnya berhenti sama sekali.

Apakah siklus haid yang terlambat itu berbahaya?


Nah, sebenarnya siklus haid yang terlambat sebenarnya bukanlah suatu gejala yang serius, Moms. Cobalah untuk menjaga pola makan, mengubah gaya hidup, dan aktif bergerak agar siklus haid kembali normal seperti semestinya.

Meskipun begitu, sebaiknya segera dikonsultasikan kepada dokter jika ada beberapa gejala lain disamping terlambatnya menstruasi seperti pendarahan berat lebih dari tujuh hari, nyeri perut, mual dan muntah, demam, dan gak datang haid dalam waktu 90 hari hingga 1 tahun

Tak hanya itu, ada baiknya kamu juga mencatat perubahan dalam siklus haid setiap bulannya untuk mempermudah dokter menegakkan diagnosis. Semoga informasinya bermanfaat, ya!

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.