Menu

Jangan Sembarangan Gabungin Makanan, Bisa Berisiko Terkena Penyakit Ini Lho!

09 November 2021 15:00 WIB

Ilustrasi stok makanan untuk diet. (Freepik/master1305)

HerStory, Jakarta —

Mengubah gaya hidup dengan mengatur pola makan yang sehat tentu bisa membuat tubuh jauh dari penyakit yang berbahaya. 

Namun, kamu juga enggak boleh sembarangan menggabungkan makanan. Sebab, salah menggabungkan makanan bisa berisiko terkena penyakit, salah satunya demensia.

Demensia merupakan masalah kesehatan kognitif yang rentan terjadi seiring bertambahnya usia. Namun, ternyata menggabungkan makanan yang salah juga bisa meningkatkan risiko demensia.

Sebuah penelitian di Prancis menemukan bahwa orang yang pola makannya terdiri dari daging olahan dan makanan bertepung, seperti kentang dan makanan ringan, lebih berisiko mengalami demensia.

"Ada keterkaitan antara risiko demensia dengan menu makanan yang sangat kompleks. Karena itu, setiap orang perlu memahami makanan yang bisa digabungkan dan enggak untuk mencegah risiko masalah kognitif ini," kata Ceciilia Samieri, PhD, dari University of Bordeaux di Prancis dikutip dari Express.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang lebih sehat, seperti pola diet dengan mengonsumsi sayuran berdaun hijau, buah beri, kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan bisa menurunkan risiko demensia seseorang.

Pada penelitian ini, para peneliti mempelajari sampel dari 209 orang dengan demensia yang dicocokkan berdasarkan usia, jenis kelamin dan pendidikannya. Peneliti juga mempelajari sampel dari 418 orang dalam kelompok kontrol.

Semua peserta penelitian diminta mengisi serangkaian pertanyaan yang merinci seberapa sering mereka mengonsumsi makanan tertentu. Hasilnya, survei ini menunjukkan bahwa daging olahan adalah makanan yang biasa dikonsumsi di antara sampel demensia.

Artinya, kombinasi makanan olahan dengan makanan enggak sehat lainnya meningkatkan risiko demensia. Menurut Dokter Samieri, hal ini bisa digunakan sebagai panduan untuk memprediksi risiko demensia seseorang di masa mendatang.

Samieri mengatakan penderita demensia cenderung mengonsumsi daging bersamaan dengan makanan lain yang lebih beragam, termasuk buah dan sayuran serta makanan laut.

Selain itu, orang dengan demensia juga lebih mungkin menggabungkan daging olahan, seperti sosis atau daging yang diawetkan dengan makanan bertepung, seperti kentang, alkohol dan makanan ringan.

Sebaliknya, para peneliti menemukan peserta yang enggak menderita demensia justru memiliki keragaman makanan yang lebih besar.

Temuan ini menunjukkan bahwa menjalani pola diet sehat juga harus dibarengi dengan pengetahuan dalam mengombinasikan setiap makanan sehat.

"Dengan melihat jaringan makanan bisa membantu menguraikan kompleksitas diet dan biologi dalam kesehatan serta penyakit," jelasnya.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Share Artikel:

Oleh: Tasha Rainita