Menu

Minum Air Dingin Bikin Ginjal Rusak, Mitos atau Fakta?

25 Januari 2022 19:15 WIB

Ilustrasi seorang wanita sedang minum air hangat. (Unsplash/engin akyurt)

HerStory, Jakarta —

Moms mungkin pernah mendengar rumor bahwa kebanyakan minum air dingin bisa menyebabkan ginjal cepat rusak. Nah, kira-kira apakah hal ini benar atau hanya mitos belaka?

Dilansir dari laman Sindikasi Suara.com, dr Farhan Zubaedi membantah hal tersebut. Melalui video TikTok yang diposting langsung melalui akun pribadinya, ia menjelaskan bahwa badan manusia memiliki Termoregulasi atau oengatur suhu tubuh inti.

Termoregulasi ini berfungsi untuk mengatur suhu tubuh dan organ-organ dalam suhu stabil, dan hanya bisa terganggu dalam cuaca sangat panas atau sangat dingin yang ekstrim (penyebab dari luar) yang dapat menyebabkan hipotermia dan bisa menyebabkan serangan jantung, kerusakan otak bahkan kematian. 

Untuk minum air dingin sendiri sebenarnya kalau sudah masuk ke dalam tubuh akan disesuaikan, Moms. Untuk sampai ke ginjal air ini harus melalui mulut, esofagus (kerongkongan), lambung, usus halus, kemudian akan diserap oleh vena portal ginjal baru akan masuk ke dalam ginjal. 

Sehingga saat sampai ginjal seharusnya air sudah dalam keadaan suhu yang aman untuk tubuh. Namun, disarankan pula agar tak selalu mengonsumsi air dingin.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa minum air dingin bisa memicu migrain. Selain itu, dalam pengobatan barat, ada juga bukti ilmiah yang mengatakan bahwa air dingin tak baik untuk pencernaa, Moms.

Namun, keseringan minum air dingin tak akan merusak organ seperti apa yang disebutkan pada video yang di stitch oleh dr Farhan Subedi. Sebaliknya, minum air dingin disebutkan memiliki beberapa manfaat, seperti:

  • Dapat menghidrasi tubuh setelah melakukan olahraga
  • Meningkatkan metabolisme
  • Memperbaiki mood
  • Dapat melawan heat stroke