Menu

Baru Menikah, Kaget dan Bingung Atur Keuangan? Ini Cara Jitunya!

16 Februari 2021 20:45 WIB

Ilustrasi keluarga yang memikirkan pengelolaan keuangan (Seva.id/Edited by Herstory)

HerStory, Tangerang —

Membangun rumah tangga memang bukan persoalan mudah. Dari mulai perihal perbedaan sifat masing-masing sampai perbedaan kebutuhan membuat satu masalah penting lainnya tumbuh, yaitu masalah pengeluaran.

Tentunya, masalah finansial adalah hal yang cukup penting bagi kehidupan rumah tangga yang tentram. Dana yang diperlukan pun bahkan bisa bikin pusing kepala. Agar seluruh kebutuhan terpenuhi, tentunya kamu harus pintar mengatur keuangan.

Mengelola keuangan keluarga dengan baik merupakan salah satu kunci kesuksesan keluarga. Meskipun begitu, enggak semua orang pandai dalam melakukan hal ini. Butuh kemampuan khusus supaya penghasilan yang diperoleh cukup untuk memenuhi kebutuhan selama satu bulan.

Pengelolaan keuangan keluarga atau rumah tangga ini lebih rumit dibandingkan mengelola keuangan pribadi karena melibatkan banyak orang yaitu suami, istri dan anak-anak. Duh, apa kabar, nih, sama kamu yang pengeluaran pribadinya susah diatur?

Agar terciptanya arus keuangan yang pasti dan simpanan yang mencukupi untuk kebutuhan pokok sampai kebutuhan darurat, kita harus belajar mengelola keuangan. 

Kamu mau belajar? Yuk, kita kulik bareng-bareng cara jitu mengelola keuangan sebagaimana dilansir dari sindikasi Herstory, Finansialku.com!

Hitung Seluruh Pendapatan

Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk mengatur keuangan adalah menghitung keseluruhan pendapatan selama satu bulan. Gaji bulanan, upah lembur, penghasilan dari kerja lepas, hingga keuntungan investasi harus dihitung untuk mengetahui seberapa besar dana yang bisa kamu alokasikan untuk kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.

Jadi, kamu tetep bisa makan enak sambil belanja pas tanggal cantik!

Susun Anggaran Setiap Bulannya

Sebagai seseorang yang melakukan perencana keuangan keluarga, kamu harus tahu dan hafal betul pengeluaran pasti yang akan dikeluarkan setiap bulannya. Susun anggaran bulanan sesuai dengan uang yang setiap bulan diberikan.

Biaya tagihan listrik, telepon, air internet, belanja, cicilan rumah, cicilan kendaraan tagihan kartu kredit, biaya sekolah anak adalah contoh dari biaya yang pasti kamu keluarkan tiap bulan.

Anda harus realistis menerima jumlah uang yang ada setiap bulan. Hal ini dapat membantu kamu bersikap objektif terhadap pengeluaran yang berlebihan.

Alokasikan Pendapatan untuk Investasi, Tabungan, dan Asuransi

Kamu bisa menyisihkan setidaknya 25-30% investasi, tabungan, dan asuransi. Nah, setiap pos pasti akan berbeda di setiap orangnya. Kamu bisa sesuaikan ini dengan kondisi keuanganmu, ya!

Kenali Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan

Nah, setelah kamu selesai mengalokasikan keuangan, biasanya terdapat uang sisa, 'kan? Uang sisa ini bisa digunakan untuk kebutuhan sekunder dan tersier.

Kamu bisa belanja di tanggal cantik sampai staycation di hotel kesayangan kamu dan pasanganmu. Eits, tapi pastikan untuk membeli suatu barang hanya jika kamu perlu mengganti barang tersebut, ya! Yuk, kurangi lapar matanya!

Siapkan Dana Darurat

Dana darurat adalah tabungan khusus yang boleh digunakan pada saat keadaan darurat, seperti anak sakit, maintenance rumah secara mendadak, Ayah kehilangan pekerjaan dan pengeluaran yang enggak terduga lainnya.

Nah, dana darurat ini penting banget supaya dana pokok kamu enggak terpakai habis saat dilanda kecelakaan.

Hindari Utang!

Coba pikirkan lagi bagaimana gaya hidup kita selama ini. Kebiasaan hidup konsumtif merupakan salah satu alasan utama untuk berutang. Sebisa mungkin hindari membeli barang dengan cara berutang, baik dengan menggunakan kartu kredit maupun dengan meminjam uang dari bank atau orang lain, ya.

Untuk gaya hidup, sesuaikan saja dengan kondisi perekonomian kamu agar kehidupan rumah tanggamu lebih nyaman dan tentram.

Lakukan Evaluasi Pengeluaran Bulanan Sesuai Anggaran

Lakukanlah evaluasi pengeluaran bulanan agar sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kalau melebihi budget, kamu bisa telusuri setiap pos pengeluaran jika belanja bulanan melebihi budget yang direncanakan. Carilah solusi agar hal ini enggak terjadi lagi di bulan berikutnya.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan substitusi dengan produk atau jasa sejenis yang harganya lebih murah. Misalnya, jika harga daging sapi segar tengah naik, kamu bisa menggantinya dengan ikan, ayam, atau produk daging yang lebih murah.

Jadi, kebutuhan protein keluarga tetap bisa dipenuhi meski dengan budget yang lebih hemat.